Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label CERSIL

LONTAR PUSAKA

LONTAR PUSAKA Serial: Prahara di Merbabu (0004) Oleh: Ki Kusumo P.D.A.J Ketika Kedasih terus melaju berlari, tanpa ia sadari sampai di pinggir tebing yang curam dan dalam, di kejauhan tampak padang ilalang yang berada jauh di bawah. Ia sempat berpikir untuk meloncat ke dalam jurang tersebut darpada ditangkap gerombolan perampok, lebih baik mati di dasar jurang. Tetapi ketika ia menengok ke bawah, nampak bebatuan berserak berbatasan dengan padang ilalang, pikirannya jadi ngeri melihat itu, terbayang tubuhnya melayang jatuh dan membentur bebatuan, sudah pasti tewas seketika. Ia pun mengarahkan pandangan ke sisi kanan dan kiri, semuanya tebing yang sangat curam, hanya di sebelah kanan sepertinya ada turunan yang menuju ke padang ilalang. Hanya dari situ saja nampaknya ia dapat turun dari lereng yang curam, maka ia pun berlari ke arah kanan menyusuri tebing. hampir saja ia terjatuh terpeleset karena licinnya jalan, untung tangannya dapat meraih akar pohon sehingga ia dapat dengan susah...

LONTAR PUSAKA

LONTAR PUSAKA Serial: Prahara di Merbabu (0003) Oleh: Ki Kusumo P.D.A.J Rasa lapar mendera perut Kedasih, ketika dia mulai bangun tercium bau daging masak, ternyata gerombolan perampok telah menyediakan makanan daging bakar di pojok kerangkeng. Tanpa pikir panjang ia pun langsung melahap daging bakar tersebut, sambil matanya melihat situasi di luar kerangkeng. Nampak para perampok berpesta pora dengan mengelilingi api unggun yang berada di tengah halaman rumah. Tumpukan harta rampokan masih diletakkan berserak di sudut depan rumah. Markas mereka benar-benar berada di tengah-tengah hutan lebat, terlihat sekelilingnya gelap gulita tidak terlihat cahaya apapun, hanya terdengar desiran angin pegunungan yang dingin sampai merasuk ke dalam tulang. Terdengar suara binatang malam bergantian memperdengarkan suara indah tetapi menyeramkan, apalagi lolongan anjing hutan yang sayup-sayup terdengar membuat bulu kuduk berdiri. Suara tawa para perampok yang berpesta daging binatang rampasan dan mi...

LONTAR PUSAKA

LONTAR PUSAKA Serial: Prahara di Merbabu (0002) Oleh: Ki Kusumo P.D.A.J Dipo Karang yang lincah bergerak dengan sepasang pedang yang dilandasi dengan ajiannya menyerang dengan bertubi-tubi, tetapi tidak satupun yang mampu mengenai tubuh Suro Branjang yang telah mengetrapkan ajian lembu sekilan. Ajian tersebut memang melindungi tubuh Suro Branjang ketika mendapat serangan pukulan maupun tusukan senjata. Semua serangan dapat dilumpuhkan dengan ajian tersebut,  karena tubuhnya seperti diselimuti tameng, sehingga serangan itu hanya berjarak sekilan dari tubuhnya. Dipo Karang pun menjadi frustasi menghadapi Suro Branjang, terlebih ketika sabetan golok menggores lengan kirinya ketika ia kurang konsentrasi karena keheranan dengan semua serangannya yang tidak dapat mengenai musuh. Keadaan ini membuatnya lengah dan satu tebasan golok Suro Branjang tepat mengenai lambungnya, sehingga ia terjungkal dan tidak bisa bangun lagi. Anak buah Suro Branjang pun bersorak ketika melihat pimpinannya mam...

LONTAR PUSAKA

LONTAR PUSAKA Serial: Prahara di Merbabu (0001) Oleh: Ki Kusumo P.D.A.J Daerah sisi utara gunung Merbabu di sekitar hutan Kopeng merupakan daerah yang sejuk dan kawasannya masih sangat sepi. Banyak hewan buas yang berkeliaran di wilayah itu, seperti  harimau, ular, anjing hutan dan juga monyet. Gunung Merbabu bukan gunung berapi yang aktif, sehingga sampai puncaknya pun banyak ditumbuhi pepohonan besar yang menjadi penahan air di kala hujan, sehingga sumbet-sumber air di lereng-lerengnya menjadi tujuan hewan yang ada di wilayah itu untuk mendapat asupan air. Pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi menjadikan suara angin yang menerpa pepohon seperti mengeluarkan desisan panjang yang menanbah suasana semakin tentram. Sebagai gunung yang tidak aktif, gunung Merbabu bak penjaga yang membentengi bagian utara gunung  Merbabu dari garangnya gunung Merapi yang ada di sebelah selatan, yang hampir setiap periode tertentu mengeluarkan letusan yang kadang cukup dahsyat dengan memuntahkan ...