Langsung ke konten utama

KEKUASAAN UNTUK RAKYAT???

KEKUASAAN UNTUK RAKYAT???

Hari hari ini menjelang Pilkada, kita akan mulai mendengar jargon-jargon yang selalu diucapkan oleh para politikus, agar rakyat tertarik untuk mendukungnya, antara lain menjanjikan akan bekerja untuk rakyat dan mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingannya sendiri. Benar kah demikian dalam  kenyataannya?
Dalam berebut simpati rakyat untuk mendapatkan jabatan dan kekuasaan,  apakah   tanpa biaya atau gratis? Pasti tidak, lalu kalau berkuasa akan mementingkan rakyat dan tidak mengusahakan balik modal? Semua bisa dilihat dari rekam jejak, tidak ada yang memberikan sesuatu dengan cuma-cuma dan  hidupnya hanya untuk rakyat. Tidak ada yang gratis bos, semua hal tersebut hanya lah balutan manis dari siapa saja  untuk mendapatkan jabatan dan kekuasaan. Hanya sedikit orang yang, memang sudah mencapai pada tingkat kebutuhan aktualisasi diri yang memandang kekuasaan sebagai jalan atau sarana untuk aktualisasi diri dalam pengabdian pada sesama, bangsa dan negara. Lihat dan amati  saja mereka manusia bertopeng saling  ''cakar-cakaran'' dan saling menjatuhkan, hanya karena ingin mendapat kekuasaan dan jabatan. Apakah masih percaya dengan mereka yang memiliki ''track record'' demikian? Apakah masih mau memilih mereka yang meneriakkan untuk ''wong cilik'', untuk rakyat, tapi nyatanya  tindakannya hanya untuk memperkaya diri dan mempertahankan kekuasaan. Rakyat sudah cerdas dan zaman sudah berubah dengan adanya kemudahan informasi.

Dalam hal ini kita tidak perlu menyalahkan mereka yang berlomba, saling sikut  untuk mendapatkan kekuasaan dan jabatan dengan jargon-jargon yang mereka tawarkan, ''kekuasaan untuk rakyat'' lah atau ''jabatan adalah amanah'' lah, atau yang sekarang baru mem ''brain washing'' gen Z dengan jargon ''masa depan milik kita kaum gen Z'' lah dan jargon lain yang hanya membius rakyat. Bahkan menggunakan yang berbau ''rohani'', yang juga dipakai sebagai jargon. Untung saja rakyat sudah cerdas dan tidak termakan oleh jargon tersebut, mereka selektif dalam mempercayakan masa depan bangsa.

Dalam hal ini, kita tidak akan membahas perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh kaum politisi atau siapa saja yang harus kuasa, tetapi belajar bagaimana memperoleh kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan tersebut. Mengapa hal ini perlu dipelajari? Karena hakekatnya hidup yang berarti adalah ketika seseorang dapat memperoleh kekuasaan di bidang apapun, sekecil apapun, setinggi apapun.. Siapa pun dia selagi masih manusia, tentu ingin mendapat kan kekuasaan baik dalam lingkup kecil maupun lingkup yang luas, silahkan renungkan siapa yang tidak ingin menjadi pemimpin?,  maka menjadi relevan kalau mempelajari cara memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Tidak perlu iri hati atau menyalahkan orang lain yang berbusa berteriak jargon ''kekuasaan untuk rakyat'' dsb. Adalah lebih baik belajar tentang kekuasaan, karena di semua bidang kehidupan hal tersebut dibutuhkan dan menjadi salah satu tujuan hidup manusia. Hanya saja banyak orang malu malu mengatakan hal tersebut agar tidak disebut ambisius.

Terinspirasi oleh tulisan tentang Hukum Kekuasaan yang ditulis Robert Greene, yang diterjemahkan: Amelia Listiani, Lyndon Saputra, ada beberapa hal yang sangat menarik untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai cara untuk memperoleh dan mempertahan kekuasaan di bidang apa pun, di mana pun dan kapan pun. Dengan memahami hal-hal di bawah ini dapat menjadikan kita mengerti dan tahu bahwa kekuasaan itu merupakan kebutuhan manusia yang harus dipelajari dan dilatih agar menjadi nilai tambah diri dalam menjalani kehidupan ini.  Ada beberapa hal di bawah ini yang dapat membawa Anda memperoleh dan mempertahankan kekuasaan di tingkat atau lingkup apapun, seperti:

1. Sembunyikan Niat Anda
Jangan pernah percaya 100 prosen dengan siapapun, termasuk sahabat atau teman dekat, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang sesungguhnya ada dalam kepalanya, pikirannya. Menyembunyikan niat Anda pada siapapun adalah cara terbaik untuk mewujudkan niat tersebut. Biarkan Anda sendiri yang tahu niat Anda yang sebenarnya dan semesta yang akan membantu Anda mewujudkan. Pelajaran berharga tentang kisah Brutus di zaman Romawi yang membunuh Yulius Caesar, ''Anggota yang diketahui adalah (pemimpin ditandai dengan huruf tebal): Marcus Junius Brutus , mantan Pompeian, pembunuh kelima dan terakhir yang melukai Caesar, di selangkangan. Gaius Cassius Longinus , mantan Pompeian, pembunuh kedua yang menyerang wajah Caesar.'' Oleh karena itu jangan pernah percaya pada orang lain adalah cara terbaik untuk menyembunyikan niat Anda agar niat yang berupa ide gagasan atau rinciannya tidak ''dicuri'' atau dihalangi orang lain. Biarlah orang lain terkecoh dengan cara Anda memanipulasi niat tersebut dengan mengumbar ''jargon'' yang diterima umum. Dalam hal ini niat sebagai energi yang ada dalam diri Anda akan menimbulkan getaran energi yang akan ditangkap semesta untuk dibantu menarik energi yang sama untuk mewujudkannya. Berdialog saja dengan semesta atas niat Anda. Dengan demikian Anda akan menjadi diri Anda sendiri dengan tuntunan semesta dan niat utama Anda bila ingin meraih kekuasaan tidak diketahui pihak kawan maupun lawan. Demikian halnya dalam mempertahankan kekuasaan.

2: Bicara lah  Lebih Sedikit Daripada Yang Diperlukannya
Hati-hati dengan bicara, karena kadang Anda akan dengan  mudah terpancing apabila sudah banyak bicara. Seperti orang mabuk anggur yang akan bicara tidak henti dengan mengeluarkan semua  yang ada dalam pikirannya. Demikian pula dengan kebiasaan bicara banyak, maka  seperti terbius untuk bicara terus, apalagi bila lawan bicara pandai memancing situasi. Kendalikan mulut Anda dan pikiran Anda untuk tidak bicara banyak lebih dari yang diperlukan. Bicara banyak dengan orang yang baru dikenal akan dapat membuka rahasia Anda. Cukup lah bicara seadanya tentang diri Anda, usahakan lebih banyak mendengarkan. Dengan banyak mendengarkan Anda akan belajar banyak daripadanya. Jadilah pendengar yang baik dengan bicara seperlunya dan Jadilah pembicara yang baik ketika Anda menjadi pembicara utama dalam forum seminar atau diskusi, tetapi tetap jangan keluarkan segala pengetahuan atau kemampuan Anda. Seorang guru harus memiliki ''senjata pamungkas'' kalau dalam cerita silat. Demikian pula dalam kehidupan ini, miliki rahasia yang tidak semua dikeluarkan. Ini relevan dengan point satu di atas ''sembunyikan niat Anda'' Ada hal yang tidak perlu dibicarakan, ini adalah langkah awal untuk mencapai keinginan Anda sebenarnya dengan memiliki kemampuan mengendalikan pikiran Anda. Oleh karena itu ada istilah ''Diam adalah emas'', karena dalam diam tersebut cobalah berpikir dulu sebelum berbicara. Biasakan berpikir dulu dengan bijak dua tiga menit sebelum bicara. Ini sangat membantu Anda untuk berbicara yang berkualitas, bukan sekedar ''omon-omon': saja. Kekuasaan dapat diraih dengan ''klandisten'' atau diam-diam tanpa banyak bicara.

3. Raihlah Kemenangan Melalu Tindakan Anda, Bukan Melalui Perdebatan
''Talk only, no action'' berbicara saja atau ''omon-omon'' doang, tidak bertindak adalah sia-sia, karena yang dibutuhkan dalam hidup ini adalah tindakan nyata. Meraih kemenangan dengan tindakan, bukan dengan perdebatan, hal tersebut hendaknya menjadi pedoman dalam pertandingan kehidupan. Hidup sendiri adalah arena pertandingan, dan untuk memenangkan pertandingan dalam kehidupan butuh tindakan atau berbuat nyata, bukan hanya bicara. Istilah yang beken di era ini adalah ''kerja, kerja, dan kerja''. Dengan demikian hasil nyata dari apa yang dikerjakan menjadi terwujud, maka lawan pun akan mengakui  karena kemenangannya bukan dengan berdebat, tetapi dengan tindakan nyata yang bermanfaat bagi banyak orang. Kemenangan dengan tindakan ditunjukkan dengan hasil nyata, sedangkan kemenangan dengan perdebatan hanya dalam wacana tanpa hasil nyata. Apabila ingin kekuasaan digapai dan dipertahankan berusaha meraih kemenangan dengan tindakan nyata bukan dengan perdebatan yang tidak perlu dan tidak menunjukkan hasil.

4. Jagalah Reputasi Anda Dengan Nyawa Anda
Begitu banyak hal tergantung dari reputasi, terutama kepercayaan pihak lain terhadap diri Anda. Dengan kesadaran bahwa reputasi akan sangat berpengaruh terhadap hubungan sosial, pekerjaan, usaha, karir maupun bidang kehidupan yang lain, sebaiknya jaga baik-baik reputasi agar tidak kehilangan kepercayaan dari pihak lain. Reputasi juga berpengaruh bagaimana orang lain memperlakukan Anda. Bahkan secara ekstrem dapat dikatakan menjaga reputasi dengan nyawa, kalau reputasi rusak maka bisa jadi Anda  dipandang ''sampah''. Untuk membangun kembali reputasi yang rusak butuh waktu yang lama. Bahkan bilamana pindah tempat, tetap ada kemungkinan reputasi yang telah rusak akan diketahui oleh pihak lain. Apalagi di era teknologi informasi  digital, tidak ada lagi informasi yang tersembunyi. Menjaga reputasi merupakan salah satu hal yang mendukung Anda dalam mendapatkan kekuasaan maupun mempertahankan yang telah kekuasaan yang diraih.

5. Carilah Perhatian. Berapapun Harga Yang Harus Dibayar
Menjadi pusat perhatian bukan hanya impian yang dikejar para selebriti, tetapi juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kekuasaan. Dengan menjadi pusat perhatian, secara tidak langsung membangun pengikut dan memberikan kesan sebagai orang yang diperlukan oleh orang lain. Oleh karena itu, terus berusahalah menjadi pusat perhatian dalam setiap kesempatan agar semakin populer di tengah masyarakat. Kepopuleran akan mendatangkan perspektif positif, apalagi di era digital, hal yang viral akan menjadi perhatian banyak pihak. Sistem demokrasi sekarang ini, kepopuleran kadang mengalahkan kualitas. Kesempatan untuk mendapat pengikut yang setia dan loyal dapat diraih dengan kepopuleran, yang pada ujungnya akan dapat meraih kekuasaan.

6. Pergunakan Kejujuran & Kemurahan Hati Secara Selektif
Menjadi murah hati adalah tindakan yang baik, demikian pula kejujuran. Namun sebaiknya pergunakan kejujuran dan kemurahan hati secara selektif. Perlu disadari bahwa tidak semua orang memiliki kejujuran dan dengan mudah bermurah hati, bahkan mungkin kemurahan hati dan kejujuran disalah artikan. Oleh karena itu, pelajari dulu psikologis setiap orang dekat, dengan memiliki kemampuan membaca karakter orang lain sangat membantu dalam menerapkan kejujuran dan kemurahan hati. Dalam hal meraih kekuasaan tidak harus bertindak jujur dan murah hati kepada semua orang, karena kita tidak akan tahu isi kepala dan isi hati orang lain. Pergunakan kejujuran dan kemurahan hati secara selektif, adalah pilihan yang logis. Berikan kejujuran dan kemurahan hati kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, agar tidak merugikan diri sendiri. Apalagi kekuasaan sangat rawan diperebutkan dan untuk mempertahankan gunakan kejujuran dan kemurahan hati secara selektif,  tepat sasaran. Dalam hal ini bertindak selektif bukan berarti pilih kasih, tetapi ini adalah filter untuk kekuasaan di tingkat manapun Anda memiliki kekuasaan. Ingat di sekeliling  kekuasaan tidak semua jujur dan murah hati.

7. Manfaatkan Taktik Menyerah: Ubah Kelemahan Menjadi Kekuatan
Apabila bertemu dengan  lawan yang lebih tangguh, dan menurut perhitungan akan kalah bila melawan atau saingan yang lebih memiliki posisi di atas Anda, sebaiknya gunakan taktik menyerah. Teknik ini akan membantu Anda untuk tidak kalah secara telak.  Teknik menyerah ini dalam istilah filosofi Jawa ''Ngluruk tanpo bolo, sekti tanpo aji-aji, menang tanpo hangasorake'' artinya maju perang tanpa disertai pasukan, kuat atau sakti tanpa senjata, dan meraih kemenangan tanpa merendahkan lawan. Dengan taktik menyerah untuk menang, dapat mengecoh pihak lain, karena dalam keadaan menyerah tersebut disusun kekuatan, dengan mempelajari kelemahan Anda kemudian ubahlah kelemahan tersebut menjadi kekuatan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan.

8   Himpun Kekuatan Anda
Untuk meraih tujuan atau kemenangan tentu membutuhkan segala upaya seperti dana, kesehatan, latihan, jaringan, strategi,dsb. Semua upaya menghimpun kekuatan yang Anda miliki sangat dibutuhkan untuk meraih kemenangan atau kekuasaan. Dengan mengidentifikasi kekuatan Anda mimiliki ''amunisi'' untuk mencapai sasaran. Hanya saja jangan menghambur ''amunisi'' tanpa perhitungan, tetap sisakan ''amunisi'' untuk tembakan terakhir. Kekuatan yang Anda miliki akan memotivasi Anda untuk terus berjuang pantang menyerah dalam meraih kekuasaan dan mempertahankan. Sejarah telah membuktikan, mereka yang memiliki kekuatan atau unggul dibandingkan yang lain baik fisik, non fisik, SDM (sumber daya manusia) , SDA (sumber daya alam) , SDE (sumber daya ekonomi) dsb, akan menjadi pemenang atau penguasa. Oleh karena itu, ciptakan diri Anda kembali dengan keunggulan kekuatan berbagai potensi diri Anda, maka kekuasaan ada di depan mata.

9. .Berperanlah Sebagai Penghuni Istana Yang Sempurna
Dalam hubungan sosial, pertama tama seseorang akan dinilai atau dilihat dari penampilannya. Setelah itu baru dilihat status maupun karakter yang sebenarnya.
Itu lah sifat manusia pada umumnya, hanya melihat tampilan atau gaya luarnya saja, tetapi persepsi umum manusia yang demikian dapat Anda manfaatkan agar orang lain tetap memiliki persepsi atau penilaian terhadap Anda lebih tinggi dari yang sebenarnya. Salah satu caranya dengan berperanlah sebagai penghuni istana yang sempurna, yaitu menampilkan diri sebagai bangsawan yang anggun. Penampilan dapat mengecoh kawan maupun lawan, sehingga Anda dapat leluasa memerankan peran Anda untuk menuju kekuasaan. Hidup ini bermain peran, siapa yang mampu berperan dengan baik menuju sempurna akan dapat memanipulasi kehidupan. Tidak salah lagu yang menyebut ''Dunia ini panggung sandiwara''. Meraih kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan butuh bermain peran.

10. Ciptakan Kembali Diri Anda Sendiri
Manusia diciptakan atau dibentuk oleh lingkungan dimana ia berada, yakni lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pendidikan dan ditambah lagi lingkungan digital di zaman modern ini. Dengan kata lain bahwa karakter seseorang dapat dibentuk atau diciptakan melalui pembelajaran dan pelatihan. Dengan kesadaran demikian Anda pun dapat menciptakan kembali diri Anda sesuai dengan yang Anda inginkan. Dalam konteks ini bila Anda ingin menjadi penguasa atau memiliki kekuasaan, ciptakan  diri Anda sesuai karakter penguasa, seperti berwibawa, konsisten, tegas, bertanggung jawab dsb. Dengan demikian Anda memiliki karakter yang akan mendukung Anda dalam meraih dan mempertahankan kekuasaan.

11. Jagalah Agar Kedua Tangan Anda Tetap Bersih
''Lempar batu sembunyi tangan'', dapat berkanitasi jelek, tetapi dapat berarti baik dalam hal kekuasaan. Apabila menjadi penguasa ''menjaga agar tangan tetap bersih'' adalah pilihan logis, karena sebagai pemegang kekuasaan Anda akan menjadi sorotan publik. Segala tindakan, omongan, gaya hidup dsb akan dinilai atau dicontoh dan menjadi rujukan banyak orang. Sekecil apapun kesalahan yang Anda lakukan akan dapat merusak reputasi yang telah Anda bangun, ''nila setitik dapat merusak susu sebelanga''. Oleh karena iru, pertahankan dan jaga tangan Anda tetap bersih, kalaupun Anda harus melakukan sesuatu yang dipandang kurang layak, gunakan ''tangan orang lain'' agar ''tangan Anda tetap bersih''. Hal ini bukan pencitraan agar tetap terlihat bersih, tetapi ini adalah tuntutan kalau Anda tetap ingin mempertahankan kekuasaan dan dikenang sebagai ''orang baik''.

12. Berperanlah Sebagai Seorang Teman, Bekerjalah Sebagai Seorang Mata-Mata
Teman, sahabat atau ''besti'' dibutuhkan dalam kehidupan sosial, bahkan kadang melebihi daripada saudara. Teman seringkali menjadi curahan kesesakan hati, bahkan rahasia pribadi pun dipercayakan pada teman. Inilah yang kebanyakan manusia lakukan, mempercayai teman dengan sepenuhnya. Meski kadang ada teman yang mengkhianati sahabatnya sendiri. Dalam hal meraih kekuasaan perbanyak teman dengan berperan sebagai teman yang baik bagi siapa saja. Berperan sebagai seorang teman, maka  Anda akan mendapat banyak keuntungan, selain informasi karena dipercayai, juga memiliki jaringan yang makin luas yang bermanfaat untuk membangun kekuasaan. Berperangai sebagai teman yang menguntungkan Anda, jangan sebaliknya Anda yang digerogoti, selektif lah dalam berteman. Sedangkan dalam bekerja berperanlah sebagai seorang mata-mata yang mempelajari, mengamati segala aspek pekerjaan, sebagai bekal untuk meningkatkan posisi atau jabatan dan bila kesempatan memungkinkan menjadi top manager. Demikian dalam berperan haruslah memiliki tujuan untuk meraih kekuasaan maupun mempertahankannya. Tidak ada yang salah dalam berperan sebagai seorang teman, dan bekerja sebagai seorang mata-mata, bagi Anda yang memiliki ambisi berkuasa, yang menjadi tujuan hidup manusia, tetapi banyak yang tidak mau mengakui bahwa dirinya ingin menjadi penguasa.
Lanjut nomor. 13........

Toraja, 17  Agustus 2024
Rahayu. Rahayu, Rahayu
Kusumo Pawiro Danu Atmojo Jayadiningrat

Postingan populer dari blog ini

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat ??? Bagian ini adalah lanjutan tulisan tentang Kekuasaan untuk rakyat???  yang  pada bagian pertama terdapat 12 tips yang dapat jadi acuan dalam memahami kekuasaan, kelanjutan no. 13 s.d. 30 sbb: 13. Berpura-puralah Menjadi Orang Tolol Untuk Menangkap Orang Tolol. Bermain peran, drama atau sandiwara dalam kehidupan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari pihak lain. Manusia akan mencari  habitat atau lingkungan yang sepadan, setara atau sama dalam status, hobi, dll. Oleh karena itu, untuk dapat diterima dalam suatu komunitas seseorang harus pandai bermain peran agar hubungan atau pergaulan menjadi nyaman, karena memiliki sesuatu yang sama dengan orang- orang dalam. komunitas tersebut. ''Berpura-pura lah jadi orang tolol, untuk menangkap orang tolol'' adalah istilah yang tepat kalau Anda bermain peran. Dalam hal ini Anda dapat menggali berbagai hal yang Anda butuhkan dari pihak lain tanpa mereka sadar...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Bagian ini kelanjutan dari bagian pertama dan kedua tentang ''Kekuasaan Untuk Rakyat???''  Dalam bagian tiga ini  ada tips no 31 s.d. 44 seperti berikut ini: 31. Jadilah Seperti Uap atau Asap Yang Berbentuk Uap akan selalu menyesuaikan dengan wadah dan arah angin, yang  pada  akhirnya hilang menyatu dengan udara. Namun ada juga orang yang mampu membentuk uap menjadi sesuatu yang menarik, misalnya asap rokok yang disemburkan keluar mulut membentuk  lingkaran, pesawat yang mampu menggunakan asap untuk atraksi yang menarik, dsb. Dalam kehidupan ini ''Jadilah seperti uap atau asap yang berbentuk.'', artinya jadi lah Anda orang yang menarik pihak lain, meskipun hanya sesaat. Hal ini diperlukan karena manusia mudah melupakan suatu peristiwa, gunakan hal tersebut untuk mendapat manfaat meski hanya sekilas. Jangan sia- sia kan hal kecil atau kesempatan yang ada lewat begitu saja, kalau hal tersebut membawa keberuntungan...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Setelah bagian 1, 2, dan 3, ini adalah bagian terakhir tulisan  ""Kekuasaan Untuk Rakyat???'' yang secara keseluruhan ada 56 (lima puluh enam) tips untuk dapat meraih  kekuasaan dan mempertahankannya. Bagian terakhir ini antara lain sbb: 45. Jangan Pernah Terlihat Lebih Baik Dari Atasan Anda Sudah jamaknya kalau pemimpin atau atasan akan  merasa dirinya  lebih baik daripada yang dipimpin atau bawahan. Ini adalah prinsip dasar dalam diri setiap manusia, menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain yang statusnya ada di level bawahnya. Kalau Anda tidak tahu, tidak paham dan tidak mengerti hal tersebut, sudah pasti Anda tidak akan mampu bekerjasama dengan atasan atau pimpinan Anda. Padahal kalau level status Anda masih di bawah, maka suka tidak suka, tidak ada pilihan lain kecuali menjalankan tugas dari atasan, meskipun Anda tahu bahwa cara atau petunjuk dalam  menyelesaikan yang diberikan atasan tidak efektif bila di...