JEJAK SEMESTA
Baru-baru ini perusahaan teknologi Starlink milik Elon Musk meresmikan pengoperasian Starlink di wilayah Nusantara Indonesia. Suatu teknologi internet nir kabel yang menggunakan satelit untuk menyebar luaskan sinyal internet. Teknologi yang akan mengubah peradaban dunia, bagaimana tidak? Dengan peralatan sederhana yang katanya tidak ''ribet'' dapat menangkap sinyal internet dimanapun dan kapanpun, selama masih ada langit di atas peralatan tersebut. Selain itu, biaya berlangganan tidak terlalu mahal, dengan kekuatan sinyal yang bagus. Menurut informasi yang ada, Starlink akan meluncurkan satelit sebanyak 42.000 buah yang mengelilingi bumi dan akan dapat mengcover setiap jengkal wilayah di bumi. Ini merupakan revolusi internet yang akan mengubah dunia. Perusahaan lain yang masih mengandalkan kabel cyber optik tentu akan kedodoran menghadapi persaingan bisnis internet ke depan, apabila mereka tidak melakukan inovasi layanan dengan teknologi baru.
Tulisan ini tidak akan membahas soal bagaimana teknologi internetnya, tetapi ingin melihat peradaban baru ke depan dengan hadirnya internet nir-kabel yang akan mengubah gaya hidup manusia. Benar yang pernah diprediksi sebelumnya, bahwa akan terjadi migrasi penduduk dari kota ke desa, karena adanya internet yang begitu canggih sehingga hiburan apapun dapat dinikmati dimanapun dan kapanpun. Selain itu, ke depan akan ada listrik nir-kabel sehingga akan sangat memudahkan adanya jaringan listrik di pelosok manapun. Bisa dibayangkan listrik dan internet tersedia di wilayah terpencil dengan model nir-kabel. Hal ini akan merevolusi besar-besaran peradaban manusia, yang antara lain adanya migrasi besar-besaran dari kota ke desa.
Fenomena migrasi dari kota ke desa ini akan menjadi trend ke depan bagi manusia yang sudah tahu akan perkembangan peradaban baru. Hidup di wilayah yang jauh dari pusat keramaian menjadi pilihan, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi dan artificial Intelligence, maka hidup di pedesaan akan dipermudah untuk akses ke dunia luar. Bagaimana tidak? Jaringan listrik dan internet nir-kabel di masa depan akan tersedia dimanapun jengkal bumi. Dengan adanya listrik dan internet manusia akan dipermudah dalam melakukan kegiatan sehari hari dari mulai berbisnis, hiburan, transportasi, distribusi barang atau makanan dsb. Listrik dan internet ini akan menuntun manusia menciptakan teknologi yang membantu manusia hidup di daerah terpencil. Akan hadir mobil terbang tanpa ''driver'' yang memudahkan mobilitas manusia dan barang. Selain itu, untuk pengiriman barang akan ada ''cargo drone'' yang dapat membawa barang dengan mudah. Bisa dibayangkan orang yang tinggal di daerah terpencil dapat pesan makanan lewat online dan diantar dengan menggunakan ''cargo drone''. Dengan demikian kebutuhan untuk menopang kehidupan tetap terjamin. Belum lagi fasilitas kesehatan yang ditangani oleh AI, juga akan melayani mereka, tanpa kehadiran dokter. Manusia dapat memilih gaya hidup dengan hadirnya listrik, internet nir-kabel dan Artificial Intelligence maupun robot yang benar-benar memudahkan hidup manusia. Dasar keberadaan manusia di bumi yang diperjuangkan manusia selama ini adalah untuk dapat bertahan hidup lama dan senyaman mungkin dapat menjadi tujuan hidup manusia untuk tinggal di pedesaan yang masih segar tanpa polusi.
Mungkin banyak yang tidak percaya bahwa hal tersebut akan terjadi, tetapi coba perhatikan loncatan teknologi yang begitu cepat. Hal ini sebagai tanda awal lahirnya peradaban baru. Manusia akan menjadi mahkluk penguasa bumi yang mampu menciptakan masa depannya. Belum lagi pemikiran manusia untuk dapat hidup di planet lain, tentu akan membawa manusia sebagai entitas di semesta yang mampu menguasai semesta itu sendiri. Dalam hal ini manusia yang tidak mampu beradaptasi akan tertinggal atau ditinggalkan. Bahkan ada isu tentang pengurangan populasi di bumi agar daya dukung bumi untuk hidup manusia tidak terlalu berat. Kecenderungan tersebut dapat diamati dengan semakin banyaknya generasi muda yang mengikuti gaya hidup ''free child'' alias tidak memiliki anak meskipun menikah. Selain itu, banyak wanita yang lebih mengejar karir dan tidak menikah, ada pula gaya hidup LGBT yang kesemuanya akan menghambat laju natalitas fertilitas atau pertumbuhan penduduk akibat kelahiran. Di sisi lain manusia juga berusaha untuk hidup lebih lama bahkan mungkin hidup abadi, menentang mortalitas. Pengurangan populasi yang menghambat natalitas fertilitas berlangsung secara alami, tetapi bagaimana kalau manusia sendiri berusaha menguranginya dengan cara penyebaran virus? Tentu hal ini sangat menghawatirkan, dan hanya mereka yang menjadi manusia pilihan yang akan tetap tinggal atau hidup, yaitu mereka yang miliki ilmu, karir, dan kaya. Sedangkan mereka yang digolongkan sebagai ''parasit'' yang hanya menghabiskan energi dan sumber pangan akan dilenyapkan. Apakah demikian dalam memasuki peradaban baru? Mungkin saja. Pertanyaannya, apa yang perlu kita lakukan dalam menghadapi gaya hidup di peradaban baru nanti?
Supaya menjadi manusia yang dipilih dalam memasuki peradaban baru, suka tidak suka mau tidak mau harus tidak menjadi manusia rata rata. Dalam hal ini miliki lah nilai tambah dalam diri Anda agar diperhitungkan dalam kehidupan manusia yang jumlahnya sudah sekitar 8 milyar orang. Di masa depan jurang kaya miskin akan semakin melebar, karena orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin. Selain itu, kebutuhan pekerja kelas menengah sedikit demi sedikit akan digantikan oleh Artificial Intelligence, apalagi pekerja yang beresiko dan pekerja kasar akan diganti oleh robot. Ada robot buruh, robot pertanian, robot industri dsb. Dengan demikian banyak pekerjaan yang hilang. Tidak ada pilihan kecuali meningkatkan nilai tambah diri dengan berilmu, berkarir dan beruang, tanpa memiliki hal tersebut Anda menjadi manusia yang disingkirkan. Sepertinya kasar, tetapi itulah kenyataan yang akan terjadi di dalam kehidupan peradaban baru. Siapkah Anda?
Ngeri memang kalau memperhatikan arah perkembangan menuju peradaban baru, tetapi hal tersebut yang akan dihadapi manusia. Beruntung manusia Indonesia tinggal di wilayah yang kaya dengan sumber daya alam, yang disebut ''tongkat dan batu pun jadi tanaman''. Tetapi harus diingat kekayaan alam tersebut tidak ada artinya bila tidak memiliki sumber daya manusia berkualitas dan sumber daya finansial yang besar kuantitasnya alias kaya. Namun demikian sebelum semua hal tersebut terjadi, dengan potensi alam yang luar biasa, ada beberapa pilihan bagi anak bangsa dalam menghadapi peradaban baru.
1. Bagi mereka yang berumur di atas 40 tahun, sebaiknya persiapkan diri Anda dengan berinvestasi di desa yang masih terjangkau harga tanahnya. Bila Anda memiliki rumah di kota sebaiknya dijual dan dibelikan tanah di desa, sebelum para orang kelas atas atau orang kaya berebutan membeli tanah di desa bahkan wilayah terpencil yang jauh dari keramaian. Usahakan mulai menanam tanaman untuk kebutuhan pokok, karena ke depan harga pangan tidak akan dapat terjangkau lagi. Belajarlah hidup apa adanya dan siapkan dengan berbagai bentuk investasi yang berguna untuk bertahan hidup. Mengapa orang yang berumur di atas 40 tahun harus melakukan hal tersebut? Ini adalah pilihan realistis, karena mereka sudah tidak lagi produktif, masa produktif mereka tinggal 10 tahun. Apabila waktu tersebut tidak digunakan untuk menyiapkan diri untuk tinggal di pedesaan, maka saat peradaban baru hadir yang diperkirakan tahun 2040, maka akan tersingkir bila hidup di perkotaan, karena biaya hidup sudah tidak terjangkau lagi dan persaingan akan semakin ketat. Anda akan tersingkir atau disingkirkan.
2. Bagi manusia yang berumur di bawah empat puluh tahun atau mereka kaum muda yang masih produktif, bila ingin menjadi manusia yang dipilih oleh peradaban baru, tingkatkan nilai tambah Anda untuk menjadi berilmu, berkarir dan beruang. Tanpa memiliki nilai tambah tersebut Anda tidak akan diperhitungkan dalam peradaban baru. Bekerja lah dengan keras, cerdas dan cerdik untuk meraih ketiga hal tersebut, jangan sia-sia kan waktu dan potensi Anda. Beradaptasi lah dengan kemajuan teknologi dan Artificial Intelligence. Kalau hanya menjadi orang rata-rata, maka Anda akan tersingkir atau disingkirkan. Berinvestasi lah untuk hari depan dan siapkan kehidupan di pedesaan sebelum terlambat. Ke depan harga tanah dan property di daerah-daerah pedesaan akan meningkat dan dikuasai oleh orang-orang kaya. Sebelum hal tersebut terjadi berinvestasi lah di pedesaan.
3. Bilamana peradaban baru sudah terjadi, tidak ada lagi pilihan untuk dapat bertahan hidup lebih baik, manusia yang tidak mampu beradaptasi dan menjadi ''parasit'' akan tersingkir atau disingkirkan. Kejam memang yang akan terjadi di peradaban baru. Semua ini akan terjadi karena dunia di masa peradaban baru hanya membutuhkan orang-orang berkualitas. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia digantikan oleh kecerdasan buatan maupun robot. Saat ini manusia yang mengerjakan pekerjaan yang mendukung industrialisasi atau para buruh pekerja masih dibutuhkan, tetapi ketika digantikan oleh mesin cerdas atau robot, tidak ada lagi tempat bagi mereka.
Tidak mungkin hal itu terjadi menurut mereka yang belum menyadari akan lajunya perubahan era industri yang jarak waktunya semakin pendek. Siapa yang menyangka sekarang dunia ada di genggaman alias ada di dalam HP (hand phone), orang yang hidup di era revolusi industri di abad 17 tidak akan bisa membayangkan hadirnya HP. Demikian pula di saat ini, manusia yang tidak sadar lajunya perkembangan teknologi dan Artificial Intelligence dapat menerima peradaban baru yang menggantikan pekerjaan manusia dengan kecerdasan buatan #nanti.
Kalau Anda ingin dalam hidup meninggalkan jejak di semesta, jadilah manusia yang dipilih oleh peradaban baru. Beradaptasi dan belajar teknologi dan Artificial Intelligence adalah pilihan logis saat ini. Namun apabila Anda hanya menjadi manusia rata-rata, maka tidak akan ada jejak Anda di semesta. Masa depan Anda sendiri yang menciptakan, silahkan pilih, mau meninggalkan jejak di semesta atau Anda tidak memiliki jejak di semesta, dihapus oleh waktu. Salam waras.
Toraja, 27 Mei 2024
Rahayu. Rahayu, Rahayu
Kusumo Pawiro Danu Atmojo Jayadiningrat