Langsung ke konten utama

BANGSA PILIHAN

BANGSA PILIHAN

Seringkali kita mendengar indoktrinasi tentang bangsa pilihan yang menyebabkan orang tertegun dengan bangsa tersebut, serta menganggap bangsa tersebut lebih tinggi dari berbagai segi dibandingkan bangsa lain. Padahal semua bangsa pada dasarnya sama dan setara, hanya kebetulan saja dalam hal penyebaran informasi lebih agresif dan sistematis serta masif, sehingga lebih menguasai informasi dibandingkan bangsa lain. Keadaan ini yang menjadikan bangsa lain menjadi ''inferior'', merasa kedudukannya lebih rendah. Hal inilah yang ditekankan suatu bangsa kepada bangsa lain agar dirinya merasa lebih baik. Secara psikologis, ini menjadi kekuatan bagi bangsa yang dianggap terpilih. Pertanyaannya siapa yang memilih? 'Tuhan' yang memilih? 'Tuhan' yang mana? Yang dipercaya oleh bangsa itu?  Manusia lah yang menempatkan bangsanya menjadi bangsa terpilih dengan berbagai bentuk narasi.

Kalau menilik perjalanan bangsa Nusantara Indonesia, harusnya bersyukur karena lahir dan hidup di bumi Nusantara. Letak geografis Indonesia yang berada di khatulistiwa menjadikan wilayah ini nyaman dihuni oleh mahkluk hidup apapun sejak jutaan tahun lalu. Sayangnya banyak orang di negeri ini tidak menyadari bahwa bangsa ini adalah bangsa terpilih yang tinggal di tempat atau wilayah paling kaya raya dari berbagai segi. Merasa menjadi bangsa ''inferior'' apalagi semenjak mengalami penjajahan. 'Mindset' bangsa ini berubah drastis ketika melewati masa penjajahan, melihat bangsa lain lebih tinggi derajadnya. Hal ini karena indoktrinasi oleh penjajah sebagai 'irlander' , ''dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai sebutan ejekan bagi penduduk asli di Indonesia oleh orang Belanda pada masa penjajahan Belanda. Inlander juga diartikan sebagai pribumi.''
Ejekan ini menjadikan bangsa Indonesia kurang percaya diri dan ''mental irlander'' ini terus diwariskan secara tidak sadar, dengan meninggikan bangsa lain, atau menganggap produk bangsa lain lebih hebat, lebih baik.
Di zaman sekarang, ''mental inlander dapat diartikan sebagai sikap yang menganggap segala sesuatu dari luar negeri lebih baik, maju, bagus, dan hebat, sedangkan budaya atau sesuatu dari negerinya sendiri dianggap buruk, tidak bagus, tidak hebat, dan tertinggal.''

Kalau mental 'iroander'  ini terus merasuki anak bangsa ini, maka bangsa ini tidak pernah maju. Harus diingat bangsa Nusantata adalah turunan bangsa Lemurian dan Atlantis yang sangat maju dan disegani di bumi. Oleh karena itu, sudah saatnya kita bangkit dan bangga dengan jati diri bangsa, karena bangsa Nusantata adalah bangsa terpilih. Perjalanan sejarah telah membuktikan hal tersebut, tetapi sejarah dikuburkan dan dibelokkan. Banyak peninggalan sejarah yang menunjukkan betapa besarnya nenek moyang kita, dari candi, kapal, prasasti, artefak dan manuskrip yang ada menunjukkan atau membuktikan keunggulan bangsa Nusantata. Contoh paling mudah dan nyata, alat musik gamelan adalah orkestra paling rumit diantara jenis musik di dunia. Juga bahannya sudah dari metal, yang berarti peradabannya sudah maju. Ini yang oleh bangsa lain diakui, tetapi anak bangsa sendiri tidak menyadari betapa hebatnya leluhur Nusantara menciptakan alat musik gamelan.

Sudah saatnya orang muda belajar dari leluhur, bahwa kita bangsa terpilih. Gunakan kemampuan yang sudah mengalir dalam gen DNA bangsa Nusantara untuk membangun dunia lebih baik. Kita kembalikan kejayaan leluhur, dengan melahirkan ilmu pengetahuan teknologi dan artificial Intelligence untuk maju menatap masa depan. Jangan biarkan diri bangsa ini bermental 'irlandet', bangsa kita adalah bangsa besar, leluhur telah membuktikan kebesarannya di zaman Lemurian, Atlantis sampai Sriwijaya Majapahit.
Manusia Nusantara adalah bangsa pilihan, karena sebagai bangsa pilihan maka manusia leluhur  Nusantara ditempatkan di wilayah yang terbaik di dunia. Coba dicari di dunia ini tempat yang seindah, sekaya, senyaman seperti wilayah Nusantara. Wilayah lain mengalami panas yang tinggi atau dingin yang membuat kehidupan menjadi sulit. Surga dunia ada di Nusantara, okeh karena itu hanya manusia terpilih yang ditempatkan di surga ini. Kita adalah bangsa terpilih secara alami, bukan yang dinarasikan oleh manusia agar eksis di tempat yang sulit untuk hidup.

Dengan kesadaran bahwa bangsa Nusantara Indonesia ini yang secara alami adalah bangsa terpilih, maka tidak ada lagi anak bangsa ini yang menyebut bangsa lain yang jadi bangsa terpilih. Itu adalah klaim manusiawi, karena daerahnya tandus atau sulit untuk menjalani hidup, maka digunakan narasi sebagai bangsa terpilih agar manusianya mampu bertahan untuk hidup. Tetapi sejatinya secara alamiah bangsa terpilih adalah bangsa Nusantara Indonesia. Jangan takut menyebut diri sebagai bangsa terpilih, karena kenyataannya secara alami kita dipilih ditempatkan di wilayah paling nyaman untuk ditinggali, sehingga susu dan madu pun mengalir di tempat ini. Jadi ingat lagu Koes Plus, 'tongkat kayu dan batu pun jadi tanaman' 'orang bilang tanah kita tanah surga' dan ini adalah kenyataan,  bukan impian ataupun narasi belaka yang mengatakan buah ini buah itu berasal dari surga, di negeri ini beraneka buah ada, tidak perlu menjual surga untuk menjual buah. Inilah Nusantara yang kaya dengan flora dan fauna, lautnya yang berisi ikan dan segala yang dibutuhkan manusia, mineral dan beraneka hasil tambang. Jangan biarkan surga dunia dikuasai oleh bangsa lain. Oleh karena itu, butuh kesadaran anak bangsa sebagai bangsa terpilih.

Bagaimana agar anak bangsa, masing-masing kita menyadari bahwa bangsa Nusantara adalah nangsa terpilih?
1. Dimulai dari diri sendiri, yang sadar bahwa dalam diri kita anak Nusantara mengalir gen DNA bangsa pilihan. Dengan demikian bangkit rasa percaya diri, bahwa kita hebat dan kehebatan itu harus dimanifestasikan dengan kerja cerdas, kerja cerdik, kerja keras, kerja tulus dan kerja sosial.
2. Tanamkan dalam hati bahwa kita mampu mewujudkan impian kejayaan bangsa Nusantara Indonesia.
4. Hargai leluhur dan jangan melupakan sejarah, agar kita tetap tersambung dengan leluhur, karena pembelokan sejarah yang dilakukan oleh penjajah dan para penjajah intelektual adalah memisahkan generasi sekarang dengan leluhur sehingga tidak tahu jati diri. .
5. Membangun kerjasama dalam kesetaraan dengan seluruh masyarakat Nusantara dan berkolaborasi memajukan Iptek dan AI.
6. Bangga dan menghargai buatan bangsa sendiri dan atau produk dalam negeri.
7. Memanfaatkan sumber daya alam untuk kepentingan meningkatkan kesejahteraan bangsa dengan hilirisasi.
8. Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif, dengan terus memimpin dalam memperjuangkan HAM dan kesetaraan dalam hubungan antar negara.
9. Meningkatkan kesadaran spiritualitas Pancasila secara pribadi maupun sebagai bangsa.
10. Bekerja sama,  berkolaborasi dengan bangsa lain dalam kesetaraan dengan saling menghormati dan menghargai.

Dengan berani memulai langkah-langkah di atas, maka sebagai bangsa terpilih bukan berarti kemudian merendahkan bangsa lain,  tetapi saling menghormati dan menghargai dalam kesetaraan, sehingga terbangun landasan dalam menjadikan ''satu dunia satu keluarga': serta ''satu untuk semua, dan semua untuk satu''. Impian menjadikan Indonesia maju 2045 dan sebagai mwrcusuar dunia akan segera terwujud. Jangan biarkan mental ''irlander'' terus melekat, buang jauh-jauh mental tersebut, karena secara alami bangsa Nusantara Indonesia adalah bangsa terpilih. Surga ada di sini, saat ini dan seperti ini, bukan di tempat lain.  Nusantata Indonesia adalah tanah surga yang diimpikan semua bangsa. Jangan sampai julukan bangsa pilihan direbut bangsa lain, yang hanya dinarasikan, bukan secara alami memang bangsa pilihan. Salam waras.

Mino,  17  Desember 2023
Rahayu. Rahayu, Rahayu
Kusumo Pawiro Danu Atmojo Jayadiningrat

Postingan populer dari blog ini

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat ??? Bagian ini adalah lanjutan tulisan tentang Kekuasaan untuk rakyat???  yang  pada bagian pertama terdapat 12 tips yang dapat jadi acuan dalam memahami kekuasaan, kelanjutan no. 13 s.d. 30 sbb: 13. Berpura-puralah Menjadi Orang Tolol Untuk Menangkap Orang Tolol. Bermain peran, drama atau sandiwara dalam kehidupan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari pihak lain. Manusia akan mencari  habitat atau lingkungan yang sepadan, setara atau sama dalam status, hobi, dll. Oleh karena itu, untuk dapat diterima dalam suatu komunitas seseorang harus pandai bermain peran agar hubungan atau pergaulan menjadi nyaman, karena memiliki sesuatu yang sama dengan orang- orang dalam. komunitas tersebut. ''Berpura-pura lah jadi orang tolol, untuk menangkap orang tolol'' adalah istilah yang tepat kalau Anda bermain peran. Dalam hal ini Anda dapat menggali berbagai hal yang Anda butuhkan dari pihak lain tanpa mereka sadar...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Bagian ini kelanjutan dari bagian pertama dan kedua tentang ''Kekuasaan Untuk Rakyat???''  Dalam bagian tiga ini  ada tips no 31 s.d. 44 seperti berikut ini: 31. Jadilah Seperti Uap atau Asap Yang Berbentuk Uap akan selalu menyesuaikan dengan wadah dan arah angin, yang  pada  akhirnya hilang menyatu dengan udara. Namun ada juga orang yang mampu membentuk uap menjadi sesuatu yang menarik, misalnya asap rokok yang disemburkan keluar mulut membentuk  lingkaran, pesawat yang mampu menggunakan asap untuk atraksi yang menarik, dsb. Dalam kehidupan ini ''Jadilah seperti uap atau asap yang berbentuk.'', artinya jadi lah Anda orang yang menarik pihak lain, meskipun hanya sesaat. Hal ini diperlukan karena manusia mudah melupakan suatu peristiwa, gunakan hal tersebut untuk mendapat manfaat meski hanya sekilas. Jangan sia- sia kan hal kecil atau kesempatan yang ada lewat begitu saja, kalau hal tersebut membawa keberuntungan...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Setelah bagian 1, 2, dan 3, ini adalah bagian terakhir tulisan  ""Kekuasaan Untuk Rakyat???'' yang secara keseluruhan ada 56 (lima puluh enam) tips untuk dapat meraih  kekuasaan dan mempertahankannya. Bagian terakhir ini antara lain sbb: 45. Jangan Pernah Terlihat Lebih Baik Dari Atasan Anda Sudah jamaknya kalau pemimpin atau atasan akan  merasa dirinya  lebih baik daripada yang dipimpin atau bawahan. Ini adalah prinsip dasar dalam diri setiap manusia, menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain yang statusnya ada di level bawahnya. Kalau Anda tidak tahu, tidak paham dan tidak mengerti hal tersebut, sudah pasti Anda tidak akan mampu bekerjasama dengan atasan atau pimpinan Anda. Padahal kalau level status Anda masih di bawah, maka suka tidak suka, tidak ada pilihan lain kecuali menjalankan tugas dari atasan, meskipun Anda tahu bahwa cara atau petunjuk dalam  menyelesaikan yang diberikan atasan tidak efektif bila di...