Langsung ke konten utama

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0109)

Cerita Bersambung (CerBung)

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0109)
Oleh: Ki Kusumo P.D.A.J.

Perkelahian pun terjadi, mendapat serangan yang tiba-tiba dengan cepat manusia bertopeng mundur ke belakang bersalto  Jati Pranomo tidak membiarkan lawannya menghindar mundur, ia pun melanjutkan serangan dengan mengepalkan tinju mengarah ke kepala lawannya. Dengan mudah manusia bertopeng menghindar sambil menyarangkan tendangan menyapu kaki Jati Pranomo yang badannya terbawa ke depan mengikuti pukulannya  Untung saja Jati Pranomo masih mampu menyentakkan kakinya, sehingga ia sedikit melenting ke kanan menghindari sapuan kaki manusia bertopeng. Perkelahian pun berlanjut, ternyata mereka memiliki jurus-jurus yang hampir sama kuat, baik untuk serangan maupun pertahanan. Setelah beberapa waktu, mereka saling serang dan tangkis, akhirnya manusia bertopeng mengeluarkan senjata rahasia yang berupa paser. Beberapa dilontarkan oleh manusia bertopeng, tetapi Jati Pranomo masih bisa menghindar.

Melihat manusia bertopeng terus menghujani dengan paser, Jati Pranomo pun mengeluarkan senjata yang jarang dipakai kecuali dalam keadaan terdesak, sebuah keris yang selalu diselipkan di punggungnya. Keris tersebut pemberian ayahnya, Bapa Jati yang merupakan pusaka leluhur keluarga. Bapa Jati memiliki dua pusaka leluhur, yaitu tombak bermata berlian yang di berikan kepada Jati Pragolo dan sebuah keris luk tiga belas bertahta naga dengan polesan kuning emas di sisiknya. Dengan menggunakan keris tersebut Jati Pranomo menangkis paser yang dilontarkan dan sesekali berjumpalitan menghindarinya.
Setelah beberapa paser yang dilontarkan tidak mengenai sasaran, manusia bertopeng nampak serius memperhatikan Jati Pranomo, nampaknya ia sedikit terkejut dengan jurus-jurus Jati Pranomo yang dapat mengimbangi serangannya, juga keris yang dipegangnya.

Lalu ia tertawa sambil berkata: ''Haaaa .... Ternyata kamu memiliki pengawal yang lumayan Taruno .... Aku akan mencoba seberapa kuat pengawalmu menerima ajianku.'' Mendengar hal tersebut Jati Pranomo tidak tinggal diam ia pun menyiapkan ajian telapak bayangan. Ketika melihat Jati Pranomo bersiap mengetrapkan ajiannya, manusia bertopeng memperhatikwn dan berkata: ''Tunggu dulu anak muda .... apa hubunganmu dengan Ronggo Wiropati?'' Manusia bertopeng mengenal sekali siapa pemilik ajian telapak bayangan dan keris 'naga damar' yang dipegang Jati Pranomo. Sebelumnya ia tidak yakin keris 'naga damar' yang dipegang Jati Pranomo asli, tetapi ketika Jati Pranomo mengetrapkan ajian telapak bayangan ia jadi ingat seseorang. Mendapat pertanyaan demikian, Jati Pranomo tidak melanjutkan jurus ajiannya dan menjawab: ''Ronggo Wiropati adalah Bapaku yang dikenal dengan Bapa Jati .... Aku dan kakang Jati Pragolo adalah putera kembarnya. .... ada apa dengan Bapaku?''

Mendapat jawaban seperti itu, manusia bertopeng berkata: ''Haaaaa ....kalau begitu Bekel Taruno telah mendapat pengawal yang tepat .... haaa .... teruskan tugasmu Taruno .... aku percaya engkau aman bersama si kembar .... Haaa ....'' Lalu ia pun meloncat pergi begitu saja menghilang di pepohonan sambil berkata: ''Sampwi jumpa Taruno .... Haaa....'' Melihat kejadian tersebut Bekel Taruno tidak mengerti apa yang dimaui manusia bertopeng, setelah menyusup di rumahnya, kemudian muncul tiba-tiba di saat ia bersama keponakannya si kembar menjalankan tugas menuju hutan Karangasem. Setelah tahu si kembar putera Ronggo Wiropati, dia meninggalkan begitu saja dan berpesan untuk berjumpa kembali. Benerapa pertanyaan muncul dalam hatinya, kenapa setelah tahu si kembar putera Bapa Jati atau Ronggo Wiropati dia tidak melanjutkan perkelahian? Kenapa ia peduli dengan keselamatannya? Kenapa ia percaya pada si kembar akan mampu menjaga keselamatannya?

Demikian pula si kembar terheran-heran dengan kelakuan manusia bertopeng. Begitu saja meninggalkan arena hanya tahu bahwa si kembar putera Bapa Jati atau Ronggo Wiropati. Hal tersebut menjadi perbincangan mereka bertiga ketika mereka melanjutkan perjalanan. Berbagai pertanyaan muncul, terutana identitas manusia bertopeng, siapakah dia sebenarnya. Bekel Taruno menduga bahwa manusia bertopeng kenal betul dengan Bapa Jati, dan segan dengan beliau. Tetapi kenapa eia juga mengatakan kalau Bekel Taruno akan aman dikawal si kembar. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus berputar di pikiran masing-masing, sampai mereka keluar hutan Jombor.

Bersambung ....
SELAMAT SORE. TETAP SEMANGAT 

Postingan populer dari blog ini

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat ??? Bagian ini adalah lanjutan tulisan tentang Kekuasaan untuk rakyat???  yang  pada bagian pertama terdapat 12 tips yang dapat jadi acuan dalam memahami kekuasaan, kelanjutan no. 13 s.d. 30 sbb: 13. Berpura-puralah Menjadi Orang Tolol Untuk Menangkap Orang Tolol. Bermain peran, drama atau sandiwara dalam kehidupan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari pihak lain. Manusia akan mencari  habitat atau lingkungan yang sepadan, setara atau sama dalam status, hobi, dll. Oleh karena itu, untuk dapat diterima dalam suatu komunitas seseorang harus pandai bermain peran agar hubungan atau pergaulan menjadi nyaman, karena memiliki sesuatu yang sama dengan orang- orang dalam. komunitas tersebut. ''Berpura-pura lah jadi orang tolol, untuk menangkap orang tolol'' adalah istilah yang tepat kalau Anda bermain peran. Dalam hal ini Anda dapat menggali berbagai hal yang Anda butuhkan dari pihak lain tanpa mereka sadar...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Bagian ini kelanjutan dari bagian pertama dan kedua tentang ''Kekuasaan Untuk Rakyat???''  Dalam bagian tiga ini  ada tips no 31 s.d. 44 seperti berikut ini: 31. Jadilah Seperti Uap atau Asap Yang Berbentuk Uap akan selalu menyesuaikan dengan wadah dan arah angin, yang  pada  akhirnya hilang menyatu dengan udara. Namun ada juga orang yang mampu membentuk uap menjadi sesuatu yang menarik, misalnya asap rokok yang disemburkan keluar mulut membentuk  lingkaran, pesawat yang mampu menggunakan asap untuk atraksi yang menarik, dsb. Dalam kehidupan ini ''Jadilah seperti uap atau asap yang berbentuk.'', artinya jadi lah Anda orang yang menarik pihak lain, meskipun hanya sesaat. Hal ini diperlukan karena manusia mudah melupakan suatu peristiwa, gunakan hal tersebut untuk mendapat manfaat meski hanya sekilas. Jangan sia- sia kan hal kecil atau kesempatan yang ada lewat begitu saja, kalau hal tersebut membawa keberuntungan...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Setelah bagian 1, 2, dan 3, ini adalah bagian terakhir tulisan  ""Kekuasaan Untuk Rakyat???'' yang secara keseluruhan ada 56 (lima puluh enam) tips untuk dapat meraih  kekuasaan dan mempertahankannya. Bagian terakhir ini antara lain sbb: 45. Jangan Pernah Terlihat Lebih Baik Dari Atasan Anda Sudah jamaknya kalau pemimpin atau atasan akan  merasa dirinya  lebih baik daripada yang dipimpin atau bawahan. Ini adalah prinsip dasar dalam diri setiap manusia, menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain yang statusnya ada di level bawahnya. Kalau Anda tidak tahu, tidak paham dan tidak mengerti hal tersebut, sudah pasti Anda tidak akan mampu bekerjasama dengan atasan atau pimpinan Anda. Padahal kalau level status Anda masih di bawah, maka suka tidak suka, tidak ada pilihan lain kecuali menjalankan tugas dari atasan, meskipun Anda tahu bahwa cara atau petunjuk dalam  menyelesaikan yang diberikan atasan tidak efektif bila di...