Langsung ke konten utama

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0107)

Cerita Bersambung (CerBung)

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0107)
Oleh: Ki Kusumo P.D.A.J

Hampir saja lurah prajurit terkena trisula di lehernya dan tentu dapat menewaskannya. Gendis yang melihat situasi tersebut meloncat sambil mengambil pedangnya menghadapi pimpinan gerombolan Gagak Wetan yang bergulung-gulung terjatuh karena terbawa oleh kekuatannya sendiri yang benturan dengan pedang Gendis. Dengan sedikit susah payah ia berdiri dan mengumpat karena campur tangan Gendis, namun belum sampai selesai umpatannya, Gendis menyerangnya dengan ganas sehingga terpaksa pimpinan gerombolan Gagak Wetan meloncat surut ke belakang menghindari tebasan pedang Gendis dan bersiap melakukan serangan balik 

Pimpinan Gagak Wetan menggeram ketika melihat Gendis di depannya, ia benar-benar marah karena Gendis telah menggagalkannya membunuh lurah prajurit yang sudah tidak memiliki lagi kesempatan menghindar. Oleh karena itu ia pun menyiapkan aji pamungkas untuk melumat Gendis, yang juga tidak tinggal diam menghadapi ajian tersebut dengan menyiapkan pedang kembar dengan ajian tendangan bayangan. Begitu pimpinan Gagak Wetan yang biasa dijuluki Gagak Gendeng membuka setangan dengan ajian gagak soro, Gendis menyilangkan pedangnya di depan dada dan perlahan menggerakkanya dengan memutar seperti mengelilingi dirinya. Di saat itu ujung trisula Gagak Gendeng melaju dengan cepatnya menuju Gendis yang menyiapkan diri dengan tendangan bayangan.

Sungguh dahsyat benturan trisula dan pedang kembar Gendis sehingga keluar percikan cahaya api. Namun sayang kekuatan ajian pedang naga elang Gendis bukan tandingan ajian Gagak Gendeng, benturan tersebut mengakibatkan trisula Gagak Gendeng terlempar. Di saat berikutnya belati yang hendak mengimbangi tusukan trisula dengan tebasan ternyata tidak mampu mengenai Gendis, karena Gendis merunduk dan menyarangkan pedangnya mengenai lambung Gagak Gendeng. Tangkisan dan serangan Gendis yang tidak diduga tersebut mengenai lambung Gagak Gendeng yang kemudian tubuhnya roboh bersimbah darah, tidak bergerak.

Bersamaan dengan itu tiga anggota gerombolan yang menyerang Bibi Wardani di bagian tangan yang memegang pedang lengan kanannya tertebas oleh pedang kembar yang menyebabkan luka menganga dan pedang mereka terjatuh dari tangannya. Mereka berteriak kesakitan sambil berlari masuk hutan, setelah melihat pimpinannya roboh. Demikian pula anggota gerombolan yang lain mundur dan berlari menyusul temannya 
Demikianlah hanya dengan satu kali gebrakan ternyata Gendis mampu merobohkan lawannya.
Keadaan tersebut menyebabkan anak buah gerombolan Gagak Wetan kocar-kacir berlarian mencari selamat, tidak peduli dengan pimpinan dan teman-temannya yang terluka.

Setelah semua  anggota gerombolan menghilang masuk hutan, maka lurah prajurit segera memerintahkan anak buahnya untuk membereskan mereka yang tewas dan mengobati yang terluka. Lurah prajurit menyampwikan terima kasih pada Gendis karena telah menyelamatkannya. Ia menjadi kagum dan segan setelah tahu ternyata gadis tersebut memiliki ilmu kanuragan yang lumayan tinggi. Setelah dilihat ternyata dari pihak gerombolan beberapa orang tewas dan terluka parah, sedangkan dari pihak prajurit 'telik sandi' tidak ada yang tewas, hanya beberapa terluka cukup parah. Para pekerja yang melihat dari kejauhan pertempuran tersebut tidak menyangka ternyata Bibi Wardani dan Gendis yang sehari-hari mengurus logistik untuk ransum makanan bagi pekerja memiliki ilmu kanuragan yang tinggi. Sebelumnya mereka biasa mengganggu Gendis gadis remaja yang lincah dan ceria, sekarang tidak berani lagi setelah melihat Gendis mampu mengalahkan pimpinan gerombolan Gagak Wetan.

Bersambung ....
SELAMAT SORE. TETAP SEMANGAT 

Postingan populer dari blog ini

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat ??? Bagian ini adalah lanjutan tulisan tentang Kekuasaan untuk rakyat???  yang  pada bagian pertama terdapat 12 tips yang dapat jadi acuan dalam memahami kekuasaan, kelanjutan no. 13 s.d. 30 sbb: 13. Berpura-puralah Menjadi Orang Tolol Untuk Menangkap Orang Tolol. Bermain peran, drama atau sandiwara dalam kehidupan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari pihak lain. Manusia akan mencari  habitat atau lingkungan yang sepadan, setara atau sama dalam status, hobi, dll. Oleh karena itu, untuk dapat diterima dalam suatu komunitas seseorang harus pandai bermain peran agar hubungan atau pergaulan menjadi nyaman, karena memiliki sesuatu yang sama dengan orang- orang dalam. komunitas tersebut. ''Berpura-pura lah jadi orang tolol, untuk menangkap orang tolol'' adalah istilah yang tepat kalau Anda bermain peran. Dalam hal ini Anda dapat menggali berbagai hal yang Anda butuhkan dari pihak lain tanpa mereka sadar...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Bagian ini kelanjutan dari bagian pertama dan kedua tentang ''Kekuasaan Untuk Rakyat???''  Dalam bagian tiga ini  ada tips no 31 s.d. 44 seperti berikut ini: 31. Jadilah Seperti Uap atau Asap Yang Berbentuk Uap akan selalu menyesuaikan dengan wadah dan arah angin, yang  pada  akhirnya hilang menyatu dengan udara. Namun ada juga orang yang mampu membentuk uap menjadi sesuatu yang menarik, misalnya asap rokok yang disemburkan keluar mulut membentuk  lingkaran, pesawat yang mampu menggunakan asap untuk atraksi yang menarik, dsb. Dalam kehidupan ini ''Jadilah seperti uap atau asap yang berbentuk.'', artinya jadi lah Anda orang yang menarik pihak lain, meskipun hanya sesaat. Hal ini diperlukan karena manusia mudah melupakan suatu peristiwa, gunakan hal tersebut untuk mendapat manfaat meski hanya sekilas. Jangan sia- sia kan hal kecil atau kesempatan yang ada lewat begitu saja, kalau hal tersebut membawa keberuntungan...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Setelah bagian 1, 2, dan 3, ini adalah bagian terakhir tulisan  ""Kekuasaan Untuk Rakyat???'' yang secara keseluruhan ada 56 (lima puluh enam) tips untuk dapat meraih  kekuasaan dan mempertahankannya. Bagian terakhir ini antara lain sbb: 45. Jangan Pernah Terlihat Lebih Baik Dari Atasan Anda Sudah jamaknya kalau pemimpin atau atasan akan  merasa dirinya  lebih baik daripada yang dipimpin atau bawahan. Ini adalah prinsip dasar dalam diri setiap manusia, menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain yang statusnya ada di level bawahnya. Kalau Anda tidak tahu, tidak paham dan tidak mengerti hal tersebut, sudah pasti Anda tidak akan mampu bekerjasama dengan atasan atau pimpinan Anda. Padahal kalau level status Anda masih di bawah, maka suka tidak suka, tidak ada pilihan lain kecuali menjalankan tugas dari atasan, meskipun Anda tahu bahwa cara atau petunjuk dalam  menyelesaikan yang diberikan atasan tidak efektif bila di...