Langsung ke konten utama

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0105)

Cerita Bersambung (CerBung)

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0105)
Oleh: Ki Kusumo P.D.A.J

Gendis yang menyamar sebagai penyedia logistik makan bersama Bibi Wardani telah ikut bertempur, setelah beberapa pekerja berlari masuk ke bangunan untuk memasak. Keduanya terkejut dan begitu tahu ada penyerangan, mereka berdua langsung masuk ke arena dengan masing-masing memilih lawan yang menjadi pimpinan kelompok. 
Lurah prajurit "telik sandi''  yang mengkomandani pasukan yang bertugas membuka hutan untuk persinggahan menghadapi pimpinan gerombolan penyerang  yang ternyata cukup tangguh. Dengan menggunakan trisula pimpinan gerombolan berhasil mematahkan serangan lurah prajurit yang menggunakan pedang. Pertempuran keduanya seimbang, masing-masing memiliki ketangkasan menggunakan senjatanya masing-masing. Benturan antar senjata terjadi beberapa kali yang menimbulkan bunyi gemerencing disusul dengan teriakan-teriakan yang keluar secara spontan.

Gendis yang menghadapi anggota gwrombalan yang bersenjatakan bola nergerigi yang diikat dwngan rantai mencoba menghindar dwngan ketangkasannya. Gendis tidak mau berbenturan senjata, karena penyerang tersebut berbadan tinggi besar dan memiliki kekuatan melebihi orang kebanyakan, sehingga bila membenrurjan senjatanya kekuatan tenaga tersebut akan membahayakan, bisa saja senjata pedangnya terlontar. Gendis menggunakan kecerdikannya unruk melawan orang tersebut, dengan menguras tenaga penyerangnya dengan meloncat ke sana kemari menghindari gempuran senjata bola bergerigi. Lawannya yang sedikit banyak mengandalkan kekuatan otot tidak menyadari permainan Gendis, meskipun masih muda tetapi cerdik dalam membaca kemampuan dan kekuatan lawan. Tindakan Gendis menghindar dengan berloncatan menyebabkan lawannya frustasi karena serangannya seoerti dapat dibaca olwh Genfis, sehingga tidak satupun mengenai sasaran. Bahkqn senjatanya beberapa kali tersangkut pada pohon yang bertumbangan, sehingga ia harus menarik dengan sekuat tenaga sambil waspada akan serangan Gendis.

Bahkan dengan sengaja Gendis mempermainkan lawan dengan memotong dahan pohon yang membuat senjata lawan tersangkut. Karena lawan mencoba mekepaskan dwngan menarik menggunakan kekuatan penuh, maka terjungkallah dia karena dahan yang menahan dipotong. Kalqu itu terjadi Gendis tertawa ''cekikikan'' melihat lawannya terguling oleh kekuatannya sendiri. Benar-benar hal tersebut membuat semakin marah dwngan berusaha menyerang membabi buta. Kesempatan itulah yang digunakan Gendis, disaat lawannya marah dan kurang waspada, satu tendangan yang mengenai rusuk kanan ketika lontaran bola bergerigi tersebut menancap pada batang pohon, dengan secepat kilat tendangan bayangan bersarang yang menyebabkan rulang rusuk patah dan lawannya terguling kesakitan memegangi rusuknya. Belum cukup sampai disitu, Gendis mencabut bola bergerigi dan melemparkan ke pantat lawannya yang baru menungging menahan sakit. Bola bergerigi tersebut menancap di pantat yqng membuat lawannya kembali menjerit kesakitan.

Kelakuan Gendis tersebut membuat anak buah penyerang yang lain menjadi ciut nyalinya unruk menghadapi  Gendis. Namun pimpinan penyerang berteriak agar anak buahnya mengeroyok Gendis. Mendengar perintah tersebut beberapa orang yang ada di dekat Gendis bersiaga langsung bergerak mengeroyoknya. Tanpa rasa takut dikeroyok, Gendis pun meladeni mereka dengan serangan yang membahayakan.
Gendis meloncat ke sana kemari dengan lincah, dengan menggunakan sepasang pedang kembarnya menjadikan pengeroyoknya kebingungan. Tahu-tahu ujung pedang sudah ada di depan dadanya, sehingga tanpa ampun menggores dada yang menyebabkan luka yang dalam. Satu orang pengeroyok mundur mendekap dada sambil berteriak kesakitan.

Melihat temannya terluka dua orang mencoba membantu dengan mengarahkan senjata ke arah Gendis. Dengan posisi kuda-kuda yang kuat, Gendis membalikkan serangan pedangnya ke kiri dan ke kanan. Tidak menyangka Gendis akan menusukkan pedangnya, kedua lawannya terkejut dan tidak bisa mengelak lagi, ujung pedang tersebut menusuk perut kedua orang tersebut yang mengakibatkan mereka mundur memegangi perut yang terluka. Gendis tidak main-main memberikan serangan sehinggq luka tersebut cukup parah, maka keduanya pun rebah bersimbah darah. Melihat ketiga orang yang menggeroyok Gendis roboh, seorang lagi ketakutan menghadapi Gendis, sehingga tendangan Gendis bersarang di rahangnya membuatnya terjungkal roboh tak sadarkan diri.

Bersambung ....
SELAMAT SORE. TETAP SEMANGAT 

Postingan populer dari blog ini

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat ??? Bagian ini adalah lanjutan tulisan tentang Kekuasaan untuk rakyat???  yang  pada bagian pertama terdapat 12 tips yang dapat jadi acuan dalam memahami kekuasaan, kelanjutan no. 13 s.d. 30 sbb: 13. Berpura-puralah Menjadi Orang Tolol Untuk Menangkap Orang Tolol. Bermain peran, drama atau sandiwara dalam kehidupan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari pihak lain. Manusia akan mencari  habitat atau lingkungan yang sepadan, setara atau sama dalam status, hobi, dll. Oleh karena itu, untuk dapat diterima dalam suatu komunitas seseorang harus pandai bermain peran agar hubungan atau pergaulan menjadi nyaman, karena memiliki sesuatu yang sama dengan orang- orang dalam. komunitas tersebut. ''Berpura-pura lah jadi orang tolol, untuk menangkap orang tolol'' adalah istilah yang tepat kalau Anda bermain peran. Dalam hal ini Anda dapat menggali berbagai hal yang Anda butuhkan dari pihak lain tanpa mereka sadar...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Bagian ini kelanjutan dari bagian pertama dan kedua tentang ''Kekuasaan Untuk Rakyat???''  Dalam bagian tiga ini  ada tips no 31 s.d. 44 seperti berikut ini: 31. Jadilah Seperti Uap atau Asap Yang Berbentuk Uap akan selalu menyesuaikan dengan wadah dan arah angin, yang  pada  akhirnya hilang menyatu dengan udara. Namun ada juga orang yang mampu membentuk uap menjadi sesuatu yang menarik, misalnya asap rokok yang disemburkan keluar mulut membentuk  lingkaran, pesawat yang mampu menggunakan asap untuk atraksi yang menarik, dsb. Dalam kehidupan ini ''Jadilah seperti uap atau asap yang berbentuk.'', artinya jadi lah Anda orang yang menarik pihak lain, meskipun hanya sesaat. Hal ini diperlukan karena manusia mudah melupakan suatu peristiwa, gunakan hal tersebut untuk mendapat manfaat meski hanya sekilas. Jangan sia- sia kan hal kecil atau kesempatan yang ada lewat begitu saja, kalau hal tersebut membawa keberuntungan...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Setelah bagian 1, 2, dan 3, ini adalah bagian terakhir tulisan  ""Kekuasaan Untuk Rakyat???'' yang secara keseluruhan ada 56 (lima puluh enam) tips untuk dapat meraih  kekuasaan dan mempertahankannya. Bagian terakhir ini antara lain sbb: 45. Jangan Pernah Terlihat Lebih Baik Dari Atasan Anda Sudah jamaknya kalau pemimpin atau atasan akan  merasa dirinya  lebih baik daripada yang dipimpin atau bawahan. Ini adalah prinsip dasar dalam diri setiap manusia, menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain yang statusnya ada di level bawahnya. Kalau Anda tidak tahu, tidak paham dan tidak mengerti hal tersebut, sudah pasti Anda tidak akan mampu bekerjasama dengan atasan atau pimpinan Anda. Padahal kalau level status Anda masih di bawah, maka suka tidak suka, tidak ada pilihan lain kecuali menjalankan tugas dari atasan, meskipun Anda tahu bahwa cara atau petunjuk dalam  menyelesaikan yang diberikan atasan tidak efektif bila di...