Langsung ke konten utama

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0101)

Cerita Bersambung (CerBung)

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0101)
Oleh: Ki Kusumo P.D.A.J

Pandu dan Ningrum melambaikan tangan pada si kakek sambil berteriak menyampwikan terima kasih boleh melewati hutan larangan dengan selamat dan berjanji suatu saat akan berkunjung bertemu dengan si kakek. Nampak si kakek berjumpalitan dan diikuti oleh monyet-monyet yang ada sambil mengeluarkan suara yang riuh. Terdengar suara si kakek berseru: ''Gunakan ilmu kalian untuk kedamaian .... jangan sekali-kali untuk berbuat kejahatan .... aku akan menghukum kalian kalau itu kalian lakukan.'' sambil dikuti tawa menyerigai dan suara aneh yang diikuti gerombolan monyet. Pandu dan Ningrum pun berteriak akan melaksanakan perintah si kakek, dan terus berjalan keluar hutan larangan.

Sekarang mereka berdua memahami, ternyata si kakek penguasa hutan larangan. Selain itu, si kakek juga seorang petapa aneh yang menguasai ilmu kanuragan tingkat tinggi, tetapi juga seseorang yang berkepribadian ganda, di satu sisi ia menolong orang yang lewat hutan larangan, tetapi di sisi lain, akan membiarkan orang berjuang sendiri keluar hutan larangan kalau tidak mampu menyerap ilmu yang diajarkan oleh si kakek dengan cara yang aneh. Si kakek akan menguji kemampuan mereka yang mauk hutan larangan, kalau berhasil, maka ia akan membantu mereka yang lewat hutan larangan keluar dari hutan tersebut. Pandu dan Ningrum merasa beruntung dapat melalui ujian tersebut dan selamat keluar dari hutan larangan.

Di hutan Talun rombongan Ki Joko dan Bapa Jati sedang beristirahat setelah perjalanan cukup panjang. Mwreka berbincang tentang kelanjutan perjalanan, akan langsung menuju Kiskendo atau singgah di wilayah desa Deresan dan Loh Watu untuk melihat-lihat keadaan, siapa tahu bisa bertemu dengan seseorang yang mengetahui keberadaan Ki Seta ayah Rara Selasih. Menurut Ki Joko, dari hutan Talun daerah lereng selatan gunung Merapi tidak begitu jauh, sebaiknya singgah saja dulu ke daerah lereng selatan Merapi. Dari situ mengarah ke barat menuju  Kiskendo, jalur daerah tersebut lebih aman karena sudah menjali jalur perjalanan ke arah barat. Rara Selasih tenru sangat senang kalau singgah, karena ada kemungkinan bertemu dengan orang tuanya. Bapa Jati memahami kondisi Rara Selasih yang begitu menyayangi ayahnya karena Ki Seta adalah satu-satunya yang dekat semenjak ibunya meninggal. Akhirnya rombongan setuju untuk melewati lereng selatan Merapi untuk mencari informasi lebih jauh keadaan desa dan ayah Rara Selasih.

Sesampai di lereng barat gunung Merapi tempat penggenblengan Pandu dan si kembar menyempurnakan aji pamungkas, mereka terkejut begitu banyaknya bebatuan besar yang teronggok berserakan. Letusan gunung Merapi benar-benar dahsyat sehingga melontarkan batu-batu besar. Demkian pula kerikil yang nampak masih mengepulkan asap tipis berserakan. Melihat kondisi tersebut mereka menjadi kawatir lereng selatan gunung Merapi bisa lebih parah, karena arah bukaan kawah mengarah ke tenggara. Dengan demikian wilayah selatan menjadi lebih dekat dengan sumber letusan. Tetapi sesuai dengan kesepakatan bersama, mereka tetap akan melanjutkan perjakanan ke selatan lereng gunung Merapi. Meskipun Bapa Jati sebagai orang tua yang sudah cukup mengenal gunung Merapi, memiliki perkiraan lereng selatan akan kena dampak parah dan kemungkinan sampai daerah hutan di bawah hutan Pakem.

Semakin mendekati lereng selatan gunung Merapi, dampak letusan semakin meluas dan bongkahan batu besar dan kerikil berserak di wilayah tersebut. Jalan yang sebelumnya dilalui ketika akan mengadakan latihan di lereng barat gunung Merapi sudah tertutup, hutan-hutan kecil sudah hilang. Demikian pula ladang-ladang milik penduduk sudah tidak ada bekas, yang ada hamparan batu, kerikil bercampur pasir. Untuk melewati daerah yang berbatu dan berkerikil untuk menuju desa deresan yang ada di bagian ujung barat tidak bisa lagi. Tanda-tanda jalan yang mengarah ke desa tersebut sudah tidak ada lagi, mereka mencoba menelusuri pinggiran hutan yang sebagian besar pohonnya sudah layu. Ternyata betul perkiraan Bapa Jati, lereng selatan gunung Merapi keadaannya sangat parah. Bahkan karena tidak tahu arah jalan yang sudah tertimbun material letusan, ternyata mereka sudah melewati hutan Turi yang cukup jauh dari desa Deresan.

Bersambung ....
SELAMAT SORE. TETAP SEMANGAT 

Postingan populer dari blog ini

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat ??? Bagian ini adalah lanjutan tulisan tentang Kekuasaan untuk rakyat???  yang  pada bagian pertama terdapat 12 tips yang dapat jadi acuan dalam memahami kekuasaan, kelanjutan no. 13 s.d. 30 sbb: 13. Berpura-puralah Menjadi Orang Tolol Untuk Menangkap Orang Tolol. Bermain peran, drama atau sandiwara dalam kehidupan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari pihak lain. Manusia akan mencari  habitat atau lingkungan yang sepadan, setara atau sama dalam status, hobi, dll. Oleh karena itu, untuk dapat diterima dalam suatu komunitas seseorang harus pandai bermain peran agar hubungan atau pergaulan menjadi nyaman, karena memiliki sesuatu yang sama dengan orang- orang dalam. komunitas tersebut. ''Berpura-pura lah jadi orang tolol, untuk menangkap orang tolol'' adalah istilah yang tepat kalau Anda bermain peran. Dalam hal ini Anda dapat menggali berbagai hal yang Anda butuhkan dari pihak lain tanpa mereka sadar...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Bagian ini kelanjutan dari bagian pertama dan kedua tentang ''Kekuasaan Untuk Rakyat???''  Dalam bagian tiga ini  ada tips no 31 s.d. 44 seperti berikut ini: 31. Jadilah Seperti Uap atau Asap Yang Berbentuk Uap akan selalu menyesuaikan dengan wadah dan arah angin, yang  pada  akhirnya hilang menyatu dengan udara. Namun ada juga orang yang mampu membentuk uap menjadi sesuatu yang menarik, misalnya asap rokok yang disemburkan keluar mulut membentuk  lingkaran, pesawat yang mampu menggunakan asap untuk atraksi yang menarik, dsb. Dalam kehidupan ini ''Jadilah seperti uap atau asap yang berbentuk.'', artinya jadi lah Anda orang yang menarik pihak lain, meskipun hanya sesaat. Hal ini diperlukan karena manusia mudah melupakan suatu peristiwa, gunakan hal tersebut untuk mendapat manfaat meski hanya sekilas. Jangan sia- sia kan hal kecil atau kesempatan yang ada lewat begitu saja, kalau hal tersebut membawa keberuntungan...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Setelah bagian 1, 2, dan 3, ini adalah bagian terakhir tulisan  ""Kekuasaan Untuk Rakyat???'' yang secara keseluruhan ada 56 (lima puluh enam) tips untuk dapat meraih  kekuasaan dan mempertahankannya. Bagian terakhir ini antara lain sbb: 45. Jangan Pernah Terlihat Lebih Baik Dari Atasan Anda Sudah jamaknya kalau pemimpin atau atasan akan  merasa dirinya  lebih baik daripada yang dipimpin atau bawahan. Ini adalah prinsip dasar dalam diri setiap manusia, menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain yang statusnya ada di level bawahnya. Kalau Anda tidak tahu, tidak paham dan tidak mengerti hal tersebut, sudah pasti Anda tidak akan mampu bekerjasama dengan atasan atau pimpinan Anda. Padahal kalau level status Anda masih di bawah, maka suka tidak suka, tidak ada pilihan lain kecuali menjalankan tugas dari atasan, meskipun Anda tahu bahwa cara atau petunjuk dalam  menyelesaikan yang diberikan atasan tidak efektif bila di...