Langsung ke konten utama

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0094)

Cerita Bersambung (CerBung)

PENDEKAR DARI PUNCAK MERAPI (0094)
Oleh: Ki Kusumo P.D.A.J

Selanjutnya Bibi Wardani mempersilahkan lurah pasar berbicara. Dengan agak terbata karena takut dengan gerombolan yang selama ini menguasai pasar dan takut juga dengan para pedagang yang mulai berani marah meluapkan kekesalannya selama ini, maka lurah pasar meminta para gerombolan unruk tidak lagi datang dan mengganggu di pasar Gedhe. Mendengar perkataan lurah pasar, salah satu pedagang berteriak: ''Jangan hanya diminta .... tapi dilarang dan bila melakukan diberi hukuman .... Setuju saudara-saudara.''  Para pedagang yang berkumpul pun berteriak setuju dan meminta sekarang pun mereka harus diberi hukuman. Didesak oleh banyak orang lurah pasar pun kebingungan karena selama ini ia tidak berani pada gerombolan tersebut bahkan terkesan melindungi.

Dalam suasana demikuan tiba-tiba datang sepasukan prajurit yang baru bertugas berjaga berkeliling. Adanya kerumunan yang ramai menjadikan mereka tertarik mendekat, kemudian pimpinan prajurit tersebut mendekati lurah pasar dan meminta keterangan apa yang sedang terjadi. Setelah tahu duduk persoalan, para prajurit pun menggelandang para pengacau tersebut untuk diproses lebih lanjut. Para pedagang bersorak melihat mereka dibawa pergi, sambil terus berteriak memberikan ancaman kalau berani datang lagi akan dikeroyok ramai-ramai. Keberanian muncul di dalam kelompok pedagang setelah ada orang yang memulai. Demikianlah dalam suatu kelompok besar akan muncul keberanian bilamana ada pemicu yang berani mengawali.

Setelah para prajurit pergi para pedagang pun bersalaman dengan Bibi Wardani dan Gendis menyampaikan terima kasih karena telah memutus mata rantai kejahatan yang selama ini terjadi di pasar Gedhe. Mereka pun kembali beraktivitas seperti biasa dan sepanjang hari itu peristiwa tersebut menjadi pergunjingan di antara pedagang dan pengunjung.  Lamun menjadi bangga ternyata istri dan anak juragannya memiliki ilmu kanuragan yang mampu mengalahkan gwrombolan pencopet pemalak yang selama ini ditakuti dan sangat meresahkan. Bibi Wardani menjadi sibuk menerima beberapa pedagang yang datang membawa makanan, buah dll sebagai ungkapan rasa terima kasih mereka, sambil berkenalan dan bercerita.

Beberapa hari peristiwa perkelahian gerombolan pencopet pemalak tersebut menjadi bahan pembicaraan di pasar dan di mana orang berkumpul. Hingga cerita tersebut sampai ke telinga Senopati 'telik sandi' atasan Bekel Taruno. Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa wanita yang telah dengan berani menghajar pimpinan gerombolan tinggal di Bekel Taruno, maka Bekel Taruno dipanggil menghadap. Dalam pembicaraan dengan Bekel Taruno disampaikan bahwa saat ini dibutuhkan beberapa prajurit 'telik sandi' untuk mengamankan jalur menuju ke Tumelang, yang antara lain butuh prajurit wanita. Selain itu, syarat untuk menjadi prajurit 'telik sandi' tersebut haruslah memiliki ilmu kanuragan yang mumpuni untuk melawan gerombolan aliran hitam yang sering mengganggu daerah tertentu di jalur tersebut. Bekel Taruno pun menceritakan bahwa selain Gendis di rumah juga ada pemuda kembar yang memiliki ilmu kanuragan cukup tinggi, mereka adalah keponakannya. Kalau memang dibutuhkan untuk menjadi prajurit 'telik sandi' yang akan membuka jalur ke Tamelang, kiranya dapat dipertimbangkan. Atasan Bekel Taruna menyetujui usulan tersebut, terlebih mereka sudah dikenal.

Berita tersebut disampaikan kepada Bibi Wardani dan si kembar di saat makan malam. Si kembar langsung menyanggupi tawaran tersebut karena kesempatan untuk mengabdikan diri di kerajaan. Sedangkan Bibi Wardani tergantung pada kemauan Gendis, sebagai seorang ibu sebenarnya tidak tega putrinya yang masih membutuhkan bimbingan harus jauh darinya. Tetapi Bekel Taruno memberi masukan bahwa Bibi Wardani dapat ikut bersama Gendis karena tugas sebagai prqjurit 'telik sandi'  tidak terikat dengan struktur. Tugas utamanya adalah mengamankan jalur menuju Tamekang untuk dilewati para rombongan yang berpindah. Mendengar penuturan Bekel Taruno Bibi Wardani dapat memahami bahkan ia dqpat ikut terjun bersama puteinya meski tidak masuk dalam struktur prajurit. Panggilan unruk mengabdi dan membawa kedamaian tetap dapat eilanjutkan

Bersambung ....

SELAMAT SORE. TETAP SEMANGAT 

Postingan populer dari blog ini

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat ??? Bagian ini adalah lanjutan tulisan tentang Kekuasaan untuk rakyat???  yang  pada bagian pertama terdapat 12 tips yang dapat jadi acuan dalam memahami kekuasaan, kelanjutan no. 13 s.d. 30 sbb: 13. Berpura-puralah Menjadi Orang Tolol Untuk Menangkap Orang Tolol. Bermain peran, drama atau sandiwara dalam kehidupan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari pihak lain. Manusia akan mencari  habitat atau lingkungan yang sepadan, setara atau sama dalam status, hobi, dll. Oleh karena itu, untuk dapat diterima dalam suatu komunitas seseorang harus pandai bermain peran agar hubungan atau pergaulan menjadi nyaman, karena memiliki sesuatu yang sama dengan orang- orang dalam. komunitas tersebut. ''Berpura-pura lah jadi orang tolol, untuk menangkap orang tolol'' adalah istilah yang tepat kalau Anda bermain peran. Dalam hal ini Anda dapat menggali berbagai hal yang Anda butuhkan dari pihak lain tanpa mereka sadar...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Bagian ini kelanjutan dari bagian pertama dan kedua tentang ''Kekuasaan Untuk Rakyat???''  Dalam bagian tiga ini  ada tips no 31 s.d. 44 seperti berikut ini: 31. Jadilah Seperti Uap atau Asap Yang Berbentuk Uap akan selalu menyesuaikan dengan wadah dan arah angin, yang  pada  akhirnya hilang menyatu dengan udara. Namun ada juga orang yang mampu membentuk uap menjadi sesuatu yang menarik, misalnya asap rokok yang disemburkan keluar mulut membentuk  lingkaran, pesawat yang mampu menggunakan asap untuk atraksi yang menarik, dsb. Dalam kehidupan ini ''Jadilah seperti uap atau asap yang berbentuk.'', artinya jadi lah Anda orang yang menarik pihak lain, meskipun hanya sesaat. Hal ini diperlukan karena manusia mudah melupakan suatu peristiwa, gunakan hal tersebut untuk mendapat manfaat meski hanya sekilas. Jangan sia- sia kan hal kecil atau kesempatan yang ada lewat begitu saja, kalau hal tersebut membawa keberuntungan...

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan:  Kekuasaan Untuk R akyat ??? Setelah bagian 1, 2, dan 3, ini adalah bagian terakhir tulisan  ""Kekuasaan Untuk Rakyat???'' yang secara keseluruhan ada 56 (lima puluh enam) tips untuk dapat meraih  kekuasaan dan mempertahankannya. Bagian terakhir ini antara lain sbb: 45. Jangan Pernah Terlihat Lebih Baik Dari Atasan Anda Sudah jamaknya kalau pemimpin atau atasan akan  merasa dirinya  lebih baik daripada yang dipimpin atau bawahan. Ini adalah prinsip dasar dalam diri setiap manusia, menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain yang statusnya ada di level bawahnya. Kalau Anda tidak tahu, tidak paham dan tidak mengerti hal tersebut, sudah pasti Anda tidak akan mampu bekerjasama dengan atasan atau pimpinan Anda. Padahal kalau level status Anda masih di bawah, maka suka tidak suka, tidak ada pilihan lain kecuali menjalankan tugas dari atasan, meskipun Anda tahu bahwa cara atau petunjuk dalam  menyelesaikan yang diberikan atasan tidak efektif bila di...