Langsung ke konten utama

LIPAT GANDAKAN

LIPAT GANDAKAN

Kisah inspiratif tentang  seorang saudagar kaya yang berencana bepergian  ke luar negeri untuk berlibur. Ia pun mengundang para bujang nya satu per satu untuk diberi tugas  membantu menjaga usahanya yang akan ditinggalkan. Bujang yang pertama diberi kepercayaan mengembalakan sepuluh domba betina, bujang yang kedua diberi tugas mengembalakan lima domba betina, dan bujang yang terakhir diberi kepercayaan mengembalakan dua ekor domba betina. Lalu saudagar itu berpesan agar para bujang nya menjaga domba-domba nya, kemudian ia pergi berlayar ke negeri seberang. Para bujang nya dengan penuh semangat menerima tugas dan melaksanakan apa yang menjadi pesan tuan nya.

Setelah beberapa waktu berlalu, saudagar itu kembali dan disambut dengan penuh suka cita oleh samak keluarga dan para bujang nya. Ia pun membagikan berbagai oleh-oleh untuk semua yang telah menyambutnya. Kemudian ia pun memanggil bujang yang telah di percaya menjaga domba-dombanya. Bujang yang pertama membawa lima belas ekor domba, sambil berkata:''Tuan telah mempercayakan 10 ekor domba betina  pada saya, ini saya bawa lima belas ekor domba dan yang lima ekor sedang bunting.''. Sang saudagar pun berkata: ''Hebat sekali kamu bujang, saya beri 10 ekor sekarang menjadi 15 ekor dan ada yang bunting. Bagaimana kamu menjaga domba ku? '' Jawab bujang: ''Saya gembala kan domba tuan di padang rumput, sambil saya menjaganya dan membiarkan domba tersebut bergaul dengan domba jantan yang ada di sana.'''. Mendengar hal tersebut, saudagar berkata:''Cerdas dan tekun kamu menjaga domba ku, terima lah upahmu, lima ekor anak domba itu.''

Selanjutnya bujang kedua datang menghadap dengan membawa delapan ekor domba, yang dua ekor bunting. Kemudian Ia pun menyampaikan usahanya menjaga lima ekor domba yang telah dipercayakan kepadanya,   setiap hari ia membawa domba-domba ke padang rumput berkumpul dengan domba-domba penggembala lain, hingga kelima domba bunting dan tiga ekor telah beranak, sedang dua ekor sedang bunting tua. Mendengat laporan kerja keras bujangnya, ia pun memuji dan berterima kasih, lalu memberikan tiga ekor anak domba kepadanya. Bujang itu pun berterima kasih atas kebaikan tuannya, dan berjanji akan berusaha melipat gandakan 3 ekor domba menjadi 1000 ekor. Saudagar itupun memberi semangat atas niat bujang nya tersebut.  Kemudian datang lah bujang ketiga yang diserahi dua ekor domba untuk dijaga. Dengan ketakutan ia berkata pada tuannya: ''Tuan, saya tahu bahwa Tuan sangat keji dan jahat, sehingga saya pun menjaga domba yang Tuan percayakan. Saya membuat kandang di belakang rumah, dan saya aman kan domba Tuan dengan setiap hari mencari rumput di padang dan memberi  makan domba serta tidak lupa memberi minum. Kandang setiap hari saya bersihkan, sehingga domba Tuan sehat dan gemuk. Ini saya serah kan kembali dua ekor domba milik Tuan.''

Mendengar laporan bujang terakhir, naik pitam lah saudagar kaya itu sambil berkata:''Saya sudah mempercayakan kepadamu dua ekor domba, tetapi kamu malah menempatkan di kandang dan kamu bersusah payah mencari rumput. Hai bujang yang bodoh, enyah lah dari hadapanku. Engkau telah saya beri kesempatan, tetapi kamu tidak pergunakan dengan baik, malah mengerjakan yang tidak perlu.''. Maka saudagar kaya itu memanggil bujang yang pertama yang telah melipat gandakan dombanya, dan menambahkan dua ekor domba dari bujang yang ketiga.  Hal itu dilakukan sebagai bentuk ucapan terima kasih pada bujang yang cerdas, cerdik, rajin dan pekerja keras. Dan memberikan dua domba tersebut  sebagai hukuman bagi bujang yang bodoh dan tidak kreatif serta yang tidak  bersyukur diberi kesempatan untuk mengembangkan apa yang telah dipercayakan.

Sebenarnya setiap manusia telah diberi potensi dan kesempatan sesuai dengan panggilan hidupnya, tetapi sayang potensi tersebut disimpan dan tidak dikembangkan. Demikian pula kesempatan yang diberikan semesta, tidak dimanfaatkan dan pesimistis  menganggap tidak mungkin diraih, padahal itu proses yang seharusnya dilalui dengan optimis dan pantang menyerah. Seorang investor terkenal di Indonesia pernah berkata:''Jangan memandang kecil uang satu juta rupiah, coba lipatkan dua kali saja setiap tahun, maka setelah dua puluh tahun menjadi satu milyar.'' Apa yang dikatakan tersebut tidak salah, hanya orang sabar, cerdas, cerdik dan pekerja keras yang mampu melipat gandakan segala yang dimiliki. Tanpa itu maka mustahil untuk mewujudkannya. Investor tersebut telah membuktikan nya dan apakah Anda juga tertarik untuk melipat gandakan apa yang telah Anda miliki?

Untuk melipat gandakan apa yang telah dimiliki membutuhkan kesediaan untuk menjadi manusia pembelajar, yaitu tanpa henti belajar hal yang diperlukan dalam menjalani kehidupan ini. Beberapa pendidikan yang dapat mengantar Anda memiliki bekal untuk melipat gandakan yang Anda miliki antara lain:
1. Pendidikan keuangan
Pendidikan keuangan tidak diajarkan di sekolah, kecuali sekolah atau jurusan yang bersangkutan dengan ekonomi, itupun tidak diajarkan bagaimana melipat gandakan keuangan, yang diajarkan adalah teori dasar keuangan. Pendidikan keuangan yang mengajarkan dan melatih menggandakan uang ada di lapangan atau praktek langsung, bukan di sekolah. Pemahaman cash flow yang sehat, paling tidak seimbang antara pendapatan dan pengeluaran, bahkan sebaiknya pendapatan lebih besar daripada pengeluaran. Andaikan pendapatan kurang mencukupi, gali atau usahakan pendapatan tambahan di luar pendapatan utama. Pendidikan keuangan harus sudah diajarkan sejak dini, agar tahu dan paham ''cara kerja uang'',  karena hal tersebut yang menjadi kunci dalam mengelola keuangan agar uang menjadi berlipat ganda.

2. Pendidikan investasi
Investasi adalah persiapan untuk memiliki kebebasan finansial di masa mendatang. Namun sayangnya pendidikan investasi tidak diajarkan di sekolah, padahal hal tersebut sangat penting dalam menata masa depan. Pendidikan investasi dahulu diajarkan oleh para usahawan kepada kalangan terbatas saja, namun dengan perkembangan dunia digital yang memudahkan orang memperoleh informasi, maka pendidikan investasi semakin mudah diperoleh. Ada berbagai jenis investasi yang dapat dipilih dan dikembangkan, mulai dari yang traditional sampai yang modern seperti investasi tanah, property, emas, saham hingga crypto dsb. Pendidikan investasi akan membuka wawasan tentang perlunya berinvestasi sejak dini. Dengan berinvestasi maka aset lah yang akan bekerja. Seperti menanam pohon, baru dapat memetik buah setelah beberapa waktu, bahkan bisa sampai tahunan. Demikian pula berinvestasi baru akan memetik hasil setelah lama dalam berinvestasi. Terus lah belajar berinvestasi dengan berbagai instrumen dan eksekusi setiap bulannya. Kalau dulu diajarkan menabung ''sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit''. Sekarang kalau berinvestasi, '' uang akan bekerja dan berlipat ganda dengan sendirinya''. Membangun aset dengan investasi akan membantu Anda melipat gandakan apa yang Anda miliki. Meski demikian  harus pula disadari akan resiko investasi, pilih investasi yang sesuai dengan keberanian dalam mengambil resiko. Makin besar resiko biasanya makin besar pula hasil atau keuntungan, demikian pula sebaliknya.

3. Pendidikan keahlian
Menjadi seorang ahli atau profesional dalam bidang tertentu sangat dibutuhkan untuk mengarungi kehidupan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Apapun skill atau keahlian yang Anda miliki merupakan nilai tambah yang akan membantu Anda, karena dengan keahlian tersebut Anda dapat ''menjual'' keahlian yang Anda kuasai untuk mendapat pengakuan sekaligus mendatang uang. Berinvestasi pada diri sendiri melalui pendidikan keahlian sesuai minat , ''passion'' atau pun kebutuhan pasar akan meningkatkan nilai tambah diri. Dengan terus mengasah keahlian melalui pendidikan keahlian, maka akan semakin menambah atau menggandakan keahlian yang telah Anda miliki. Sesuaikan keahlian Anda dengan perkembangan zaman agar selalu ''up date'' dengan kemajuan teknologi informasi, digital dan artificial Intelligence. Dengan memiliki keahlian yang mudah beradaptasi sesuai kemajuan zaman akan membuat Anda dapat meningkatkan atau mengembangkan keahlian tersebut, yang berarti melipat gandakan yang Anda miliki.

4. Pendidikan bisnis
Ada beberapa sumber pendapatan yang menjadikan atau  mendatangkan kekayaan sebagaimana yang telah ditunjukkan oleh orang kaya dunia. Anda juga dapat mengamati orang kaya yang ada di sekitar Anda. Pada umumnya mereka memiliki empat sumber pendapatan antara lain,
a. Bisnis yang berupa off line atau on line
b. Property, dengan menjual atau memyewakan
c. Komoditas yang berupa emas, perak dan energi (minyak atau energi terbarukan, energi lainnya)
d. Surat berharga seperti saham, obligasi, surat utang dll.
Bisnis dapat menjadi salah satu jalan untuk menjadi kaya, sayangnya di sekolah tidak diajarkan cara berbisnis, tetapi hanya disiapkan untuk menjadi pekerja bukan disiapkan menciptakan pekerjaan. Di era sekarang pendidikan bisnis sangat dibutuhkan, dan hal tesebut hanya bisa didapat melalui pengalaman atau praktek langsung. Belajar lah berbisnis pada mereka yang telah sukses, dengan meniru dan memodifikasi sesuai kreativitas Anda. Dengan demikian kemampuan bisnis Anda akan meningkat sesuai dengan gaya bisnis Anda. Ini berarti melipat gandakan pengetahuan bisnis yang telah Anda pelajari.

5. Pendidikan kepemimpinan
Tidak ada yang instan di kehidupan ini, semua membutuhkan belajar dan latihan secara terus menerus.  Demikian pula kepemimpinan butuh ''jam terbang'', selain belajar dan berlatih. Pendidikan kepemimpinan dapat  dipelajari melalui kegiatan organisasi, baik di sekolah maupun di masyarakat. Oleh karena itu, sebaiknya sejak dini belajar kepemimpinan melalui berbagai organisasi, karena banyak orang sukses menjadi pemimpin ketika muda aktif berorganisasi. Bahkan kadang kala mereka yang memiliki nilai tinggi di sekolah atau kampus, hanya menjadi pekerja saja,  sedangkan yang menjadi pimpinan ternyata yang dulu di sekolah nilainya ''pas- pasan'' tapi aktif dalam kegiatan organisasi.
Terus tumbuhkan jiwa kepemimpinan melalui organisasi, karena dalam organisasi akan mendapat pelatihan atau pendidikan kepemimpinan yang sebenarnya karena praktek langsung. Dalam proses nya nanti tanpa Anda sadari akan menumbuhkan potensi kepemimpinan Anda, yang berarti melipat gandakan apa yang telah Anda miliki.

6. Pendidikan komunikasi
Komunikasi verbal atau non verbal sangat dibutuhkan untuk menyampaikan setiap ide atau gagasan. Untuk mampu berkomunikasi dengan baik Anda harus belajar dan berlatih berkomunikasi verbal maupun non verbal (tulisan). Banyak orang pintar ketika masih  studi, namun hanya menjadi orang rata-rata di kehidupan, karena kemampuan berkomunikasi lemah, kebanyakan mereka hanya sibuk dengan diri sendiri  Sedangkan mereka yang ketika studi nilai nya hanya ''pas-pasan'',  tetapi terampil dalam komunikasi, hidupnya lebih baik dan menjadi pimpinan. Kemampuan berkomunikasi merupakan kunci untuk mengembangkan diri atau melihat gandakan ide gagasan yang ada dalam diri Anda. Belajar dan berlatih komunikasi verbal dan non verbal secara terus-menerus akan membuat Anda bernilai dan menjadi lebih baik lagi. Kemampuan Anda dari hari ke hari makin berlipat ganda.

7. Pendidikan pemasaran
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa teknik penasaran hanya untuk mereka yang bekerja di seputar perdagangan atau bisnis. Padahal teknik penasaran juga mencakup segala aspek kehidupan, misalnya ketika Anda bertemu dengan gadis atau cowok idaman, untuk mendapatkan perhatian Anda tentu menggunakan berbagai upaya agar ''diri Anda terbeli'' olehnya. Ini juga teknik penasaran yang tanpa Anda sadari. Juga ketika Anda melamar pekerjaan, berarti Anda ''menjual'' diri Anda agar dapat diterima di posisi tersebut. Menyadari bahwa pendidikan pemasaran dibutuhkan dalam kehidupan, maka terus lah Anda belajar dan berlatih agar menjadi trampil dan ahli di bidang penasaran. Kemampuan penasaran atau ''marketing'' akan membuat Anda makin dapat berkembang secara mental maupun skill  atau  keahlian  yang Anda memiliki menjadi bertambah, yang berarti melipat gandakan nilai tambah Anda.

8. Pendidikan teknologi informasi
Zaman sudah berubah secara cepat, informasi begitu saat ini  mudah di dapat, seperti ''dunia dalam genggaman'', karena begitu mudahnya Anda  mendapat informasi dari sudut dunia mana pun. Hal tersebut dikarenakan pesatnya teknologi informasi digital berkembang. Hampir dapat dikatakan setiap hari akan muncul teknologi baru di bidang informasi. Oleh karena itu, pendidikan teknologi informasi perlu terus dipelajari agar tidak ketinggalan zaman dan Anda tetap  mampu menyesuaikan diri. Jangan sampai menjadi orang ''gaptek'' di zaman ''now'' meski Anda sudah mulai berumur. Terus lah belajar sepanjang hayat, agar pengetahuan teknologi informasi Anda terus meningkat yang berarti melipat gandakan apa yang Anda miliki.

Dengan melipat gandakan apa yang telah dipercayakan semesta pada Anda, maka yang Anda miliki pun akan semakin ditambahkan, karena Anda bertanggung jawab atas apa yang Anda terima dari semesta atau yang Anda miliki dengan berusaha terus menumbuh kembangkannya. Hanya mereka yang memiliki kesadaran atas anugerah semesta dan kesadaran keberadaan dalam rentang perjalan kehidupan di aemesta yang akan mampu melipat gandakan kepercayaan yang telah diterima. Sedangkan yang tidak memiliki kesadaran tersebut dan hanya takut terhadap kehidupan itu sendiri, maka tidak akan ada keberanian untuk melakukan tindakan melipat gandakan akan apa yang telah dipercayakan kepadanya oleh semesta, sehingga semesta akan menarik semua yang telah dipercayakan untuk dialihkan kepada mereka yang berani melakukan tindakan melipat gandakan apa yang telah dipercayakan oleh semesta kepadanya. Berusaha lah Anda melipat gandakan apa yang telah Anda terima tanpa memperhatikan besar kecil, sedikit banyak nya hasil, tetapi ketulusan untuk berusaha mengembangkan apa yang sudah dimiliki sebagai anugerah sehingga semuanya menjadi berlipat ganda. Salam waras.

Toraja, 09 Agustus 2024
Rahayu. Rahayu, Rahayu
Kusumo Pawiro Danu Atmojo Jayadiningrat

Postingan populer dari blog ini

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat???

Lanjutan: Kekuasaan Untuk Rakyat ??? Bagian ini adalah lanjutan tulisan tentang Kekuasaan untuk rakyat???  yang  pada bagian pertama terdapat 12 tips yang dapat jadi acuan dalam memahami kekuasaan, kelanjutan no. 13 s.d. 30 sbb: 13. Berpura-puralah Menjadi Orang Tolol Untuk Menangkap Orang Tolol. Bermain peran, drama atau sandiwara dalam kehidupan merupakan cara yang tepat untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari pihak lain. Manusia akan mencari  habitat atau lingkungan yang sepadan, setara atau sama dalam status, hobi, dll. Oleh karena itu, untuk dapat diterima dalam suatu komunitas seseorang harus pandai bermain peran agar hubungan atau pergaulan menjadi nyaman, karena memiliki sesuatu yang sama dengan orang- orang dalam. komunitas tersebut. ''Berpura-pura lah jadi orang tolol, untuk menangkap orang tolol'' adalah istilah yang tepat kalau Anda bermain peran. Dalam hal ini Anda dapat menggali berbagai hal yang Anda butuhkan dari pihak lain tanpa mereka sadar...

''SAYA SENANG ANDA PUAS, SAYA AKAN MEMBERI LEBIH BANYAK LAGI'''

''SAYA SENANG ANDA PUAS, SAYA AKAN MEMBERI LEBIH BANYAK LAGI''' '' Iklan di atas tentu akan sangat menarik pembeli untuk kembali berbelanja, karena selain puas dengan produksinya, juga mendapat tambahan bonus. Membuat orang lain puas berarti juga membuat diri sendiri puas karena telah berhasil membahagiakan orang lain. Terkadang orang berpikir untuk membahagiakan orang lain butuh biaya. Betul semua hal dalam kehidupan ini membutuhkan biaya, tetapi bukan berarti uang. Banyak hal yang dilakukan, meski tidak berupa uang juga merupakan biaya yang dikeluarkan, misalnya waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan yang dapat membahagiakan orang lain kalau dihitung juga biaya. Oleh karena itu, jangan hanya karena tidak ada uang berarti tidak dapat membahagiakan orang lain. Memuaskan atau membahagiakan orang lain merupakan kunci membahagiakan diri sendiri, hal ini juga  yang kadang tidak disadari. Mengapa harus orang lain yang puas atau bahagia? Bukan kah yang p...